Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Izinkan Restrukturisasi Utang untuk Sri Lanka

Kompas.com - 19/10/2023, 05:50 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

COLOMBO, KOMPAS.com - Sri Lanka pada Rabu (11/10/2023) menyambut baik perjanjian tentatif China untuk melakukan restrukturisasi utang.

Pemerintah Sri Lanka tahun lalu gagal membayar utang 46 miliar dollar AS (Rp 723,6 triliun), diperparah dengan kekurangan pangan dan bahan bakar selama berbulan-bulan yang membuat 22 juta penduduknya sengsara.

Beijing adalah pemberi pinjaman bilateral terbesar di Sri Lanka. Persetujuannya diperlukan untuk setiap usulan Colombo mengatur ulang keuangannya.

Baca juga: Sri Lanka Pecat Polisi yang Main Piano di Istana Presiden Saat Diserbu Massa

Wakil Menteri Keuangan Sri Lanka Ranjith Siyambalapitiya mengatakan, persetujuan telah diberikan oleh Bank Ekspor-Impor milik negara China selaku kreditor resminya.

“China sudah memberikan persetujuan utama mereka untuk merestrukturisasi utang kami,” katanya, dikutip dari kantor berita AFP.

Sehari sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan kepada wartawan, bank tersebut secara tentatif sudah menyetujui perlakuan utang Sri Lanka pada akhir September.

“Kami juga senang melihat kreditor-kreditor lain berdiskusi dengan Sri Lanka mengenai solusi masalah utangnya,” tambahnya.

Namun, tidak ada pihak yang mengungkapkan rincian lebih lanjut mengenai perjanjian tersebut.

China memegang sekitar 52 persen kredit bilateral Sri Lanka. Jepang dan India adalah pemberi pinjaman terbesar berikutnya.

Baca juga:

Beijing pada Maret 2023 memberikan prinsip persetujuan untuk merestrukturisasi pinjamannya kepada Sri Lanka, menjadi kreditor besar terakhir yang melakukannya.

Keputusan tersebut membuka jalan bagi dana talangan dari Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar 2,9 miliar dollar AS (Rp 45,63 triliun), diikuti langkah-langkah penghematan seperti kenaikan pajak dan pemotongan subsidi publik.

Namun, dana talangan kedua sebesar 330 juta dollar AS (Rp 5,19 triliun) tertunda bulan lalu karena IMF masih mengkaji jaminan pendanaan dari para kreditor mengenai rencana restrukturisasi utang yang diusulkan Sri Lanka pada Juni 2023.

Saat krisis Sri Lanka bangkrut memuncak tahun lalu, kerusuhan sipil selama berbulan-bulan berujung digulingkannya Presiden Gotabaya Rajapaksa dan para pengunjuk rasa menyerbu kediamannya.

Baca juga: Timeline Krisis Ekonomi Sri Lanka: Dari Protes hingga Bailout IMF

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

AS Peringatkan Georgia: Jangan Jadi Musuh Barat, Jangan Ikuti Rusia

AS Peringatkan Georgia: Jangan Jadi Musuh Barat, Jangan Ikuti Rusia

Global
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi 'Zero Conflict'

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi "Zero Conflict"

Global
Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Global
Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Global
AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

Global
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com