Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kereta Lapis Baja Kim Jong Un dan Kenapa Dia Jarang Naik Pesawat

Kompas.com - 12/09/2023, 20:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un ke Rusia menumpangi kereta api berwarna hijau zaitun dengan garis emas.

Kereta berlapis baja tersebut pada Selasa (12/9/2023) membawa Kim Jong Un untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sejak mengambil alih kekuasaan pada 2011, Kim Jong Un sembilan kali ke luar negeri, termasuk mengunjungi Korea Selatan dua kali, dan mayoritas perjalanannya ke mancanegara menggunakan kereta khusus.

Baca juga: Kim Jong Un Akan Kunjungi Rusia atas Undangan Putin

1. Kenapa Kim Jong Un suka naik kereta?

Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un (tengah) saat berpamitan untuk berangkat dari Pyongyang menaiki kereta api ke Moskwa, Rusia. Foto yang diambil pada Minggu (10/9/2023) ini dirilis oleh kantor berita Pemerintah Korut KCNA pada Selasa (12/9/2023).KCNA/KNS via AFP Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un (tengah) saat berpamitan untuk berangkat dari Pyongyang menaiki kereta api ke Moskwa, Rusia. Foto yang diambil pada Minggu (10/9/2023) ini dirilis oleh kantor berita Pemerintah Korut KCNA pada Selasa (12/9/2023).
Saat berkunjung ke Beijing, China, pada 2018 dan perjalanan 60 jam ke Hanoi, Vietnam, untuk menghadiri KTT dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Kim Jong Un selalu menggunakan kereta api.

Kecintaan terhadap kereta api mengalir dalam keluarganya.

Ayahnya yaitu Kim Jong Il dikenal takut terbang, sehingga membatasi kunjungan luar negerinya hanya untuk perjalanan darat ke China dan Rusia dengan kereta lapis baja.

Kim Jong Il bahkan pernah naik kereta dari Pyongyang ke Moskwa pada 2001. Perjalanan sangat panjang ini menempuh jarak 20.000 kilometer dan memakan waktu sekitar 24 hari.

Namun, kereta tersebut penuh lobster segar dan sekotak anggur merah Perancis dari Bordeaux serta Burgundy, menurut kesaksian pejabat Rusia Konstantin Pulikovsky yang juga berada di kereta.

Menurut keterangan resmi Korea Utara, Kim Jong Il sedang di kereta untuk kunjungan lapangan ketika meninggal karena serangan jantung pada 2011.

Kereta yang digunakan oleh Kim Jong Il dan ayahnya--pendiri Korea Utara--Kim Il Sung, kini dipajang di Istana Peringatan Kumsusan di Pyongyang, tempat jenazah kedua mendiang pemimpin itu disemayamkan.

Baca juga: Siapa yang Menemani Kim Jong Un dalam Perjalanan ke Rusia?

2. Seberapa aman kereta Kim Jong Un?

Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un melambaikan tangan saat berangkat menumpangi kereta api dari Pyongyang untuk berkunjung ke Rusia menjelang pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin. Foto pada Minggu (10/9/2023) ini dirilis oleh kantor berita Pemerintah Korut KCNA pada Selasa (12/9/2023).KCNA/KNS via AFP Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un melambaikan tangan saat berangkat menumpangi kereta api dari Pyongyang untuk berkunjung ke Rusia menjelang pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin. Foto pada Minggu (10/9/2023) ini dirilis oleh kantor berita Pemerintah Korut KCNA pada Selasa (12/9/2023).
Keluarga Kim dilaporkan memiliki beberapa kereta khusus yang hampir sama, dibuat oleh sebuah pabrik di Pyongyang.

Dijuluki “benteng bergerak”, kereta Kim Jong Un saat ini dilengkapi jendela antipeluru serta dinding dan lantai yang diperkuat untuk melindungi dari ledakan, menurut Kementerian Unifikasi Korea Selatan.

“(Kereta) dilengkapi senjata serang dan helikopter untuk melarikan diri jika terjadi keadaan darurat,” kata kementerian tersebut, seraya menambahkan bahwa karena beratnya semua peralatan tambahan, kereta ini hanya bergerak dengan kecepatan sekitar 60 kilometer per jam.

Meskipun lambat, kereta Kim Jong Un memiliki keunggulan dibandingkan pesawat, terutama menawarkan lebih banyak fleksibilitas dalam keadaan tak terduga termasuk jika terjadi serangan.

Jika pesawat yang membawa Kim Jong Un diserang, peluang keselamatan akan berkurang signifikan, ujar Kementerian Unifikasi Korsel.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com