Korea Utara menyimpulkan bahwa Travis King ingin berlindung di negara itu atau di negara lain karena penganiayaan yang tidak manusiawi dan diskriminasi rasial di Amerika Serikat dan militer.
Ini disampaikan media Pemerintah Korut, yang merupakan pengakuan publik pertama Pyongyang atas penyeberangan King dari Korea Selatan pada tanggal 18 Juli.
Sebagai seorang prajurit di Angkatan Darat AS, King berlari ke Korea Utara ketika sedang melakukan tur sipil di Area Keamanan Bersama (JSA) di perbatasan yang dibentengi dengan ketat antara kedua Korea.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: SD di Skotlandia Terima Murid Baru 17 Pasang Anak Kembar
Otoritas Korea Utara menyebut, Travis King mengaku menyeberang ke Korea Utara karena menghadapi perlakuan tak manusiawi dan diskriminasi rasial di Angkatan Darat Amerika Serikat (AS).
Demikian dilaporkan oleh Kantor berita negara Korea Utara, KCNA, pada Rabu (16/8/2023), mengutip hasil penyelidikan.
Laporan tersebut menjadi komentar publik pertama dari Korea Utara tentang kasus Travis King.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: PM Niger yang Diangkat Junta Kunjungi Chad Saat ECOWAS Pertimbangkan Intervensi Bersenjata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.