Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Indonesia Menjaga Artefak yang Dikembalikan Belanda?

Kompas.com - 17/07/2023, 14:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Dia merujuk kepada peristiwa di tahun 2013, saat koleksi empat lempengan emas peninggalan kerajaan Mataram kuno dicuri dari Museum Nasional. "Hingga saat ini tidak ada kabar berita hasil investigasinya", ujar Asep.

Sementara Hilmar juga mengaku telah mewaspadai berbagai risiko yang mungkin dihadapi, terutama saat 472 artefak tersebut akan dikelola oleh Museum Nasional. Begitu tiba di tanah air, Hilmar mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan pihak kepolisian.

"Benda-benda ini akan masuk di dalam record-nya Polri. Bekerja sama dengan Polri dan Interpol untuk antisipasi aksi pencurian," kata Hilmar menegaskan.

Menurut dia, persiapan yang akan dilakukan pemerintah antara lain manajemen koleksi seperti pendataan agar tercatat dalam registrasi. Selain itu, ia menjelaskan beberapa koleksi emas dan permata akan diintegrasikan ke dalam koleksi emas di Museum Nasional.

"Ada pembatasan akses orang untuk masuk. Dan tentu saja ada storage khusus seperti brankas," tutur Hilmar kepada DW Indonesia.

Baca juga: Indonesia Sambut Baik Upaya Belanda Kembalikan Ratusan Artefak Budaya

Ahmad lebih lanjut menjelaskan, tim Museum dan Cagar Budaya (MCB) akan merencankana ruang khusus yang sesuai dengan standar perawatan dan penyimpanan artefak.
Perlu penataan ulang

Hingga saat ini Museum Nasional menyimpan sekitar 190.000-an benda koleksi sejarah dari tujuh jenis koleksi yaitu prasejarah, arkeologi masa klasik atau Hindu-Budha, numismatik dan heraldic, keramik, etnografi, geografi dan sejarah, seperti dikutip dari laman Museum Nasional.

Menurut Asep, koleksi barang bersejarah yang dikelola Museum Nasional sudah terlampau banyak. Apalagi museum yang dibangun di atas tanah seluas 26.500 meter persegi tersebut akan menerima tambahan 472 artefak pengembalian dari Belanda.

Asep berharap, manajemen Museum Nasional bisa memberi jarak yang cukup antar koleksi yang dipajang.

"Jangan sampai kayak gudang. Kurang ekslusif. Seharusnya di ruangan diberi pencahayaan dan (koleksi) ga bisa dipegang," kata Asep kepada DW Indonesia. Ia menambahkan bahwa ada kecenderungan koleksi di Museum Nasional mudah disentuh dan dipegang oleh pengunjung.

Baca juga: Kisah Manusia Jawa yang Belum Dikembalikan Belanda ke Indonesia

Artikel ini pernah dimuat di DW Indonesia dengan judul Mampukah Indonesia Menjaga Koleksi Repatriasi dari Belanda?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sekitar 75 Orang Terbunuh di Gaza Tengah. Kamar Mayat Membludak

Sekitar 75 Orang Terbunuh di Gaza Tengah. Kamar Mayat Membludak

Global
Menhan Korsel Beri Peringatan Terkait Provokasi Korut Jelang Pilpres AS

Menhan Korsel Beri Peringatan Terkait Provokasi Korut Jelang Pilpres AS

Global
Jerman Siap Gelar Euro 2024, Keamanan Prioritas Utama

Jerman Siap Gelar Euro 2024, Keamanan Prioritas Utama

Global
Warga Israel Demo Tutup Jalan Raya, Tuntut Pembebasan Sandera

Warga Israel Demo Tutup Jalan Raya, Tuntut Pembebasan Sandera

Global
Jepang Bikin Satelit Kayu Pertama di Dunia, Akan Terbakar Habis Saat Masuk Lagi ke Bumi

Jepang Bikin Satelit Kayu Pertama di Dunia, Akan Terbakar Habis Saat Masuk Lagi ke Bumi

Global
Pemkot Tokyo Akan Luncurkan Aplikasi Kencan untuk Bantu Warga Dapat Jodoh

Pemkot Tokyo Akan Luncurkan Aplikasi Kencan untuk Bantu Warga Dapat Jodoh

Global
Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Beri Izin Ormas Kelola Tambang

Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Beri Izin Ormas Kelola Tambang

Global
Misteri Si Manusia Tank (Tank Man) Dalam Peristiwa Tiananmen

Misteri Si Manusia Tank (Tank Man) Dalam Peristiwa Tiananmen

Internasional
Rangkuman Hari Ke-832 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Fokus ke Donetsk | Ceko Akhiri Ketergantungan Minyak Rusia

Rangkuman Hari Ke-832 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Fokus ke Donetsk | Ceko Akhiri Ketergantungan Minyak Rusia

Global
Nasib Pilu Anak-anak di Gaza, Dibayang-bayangi Penyakit Menular dan Trauma Mental...

Nasib Pilu Anak-anak di Gaza, Dibayang-bayangi Penyakit Menular dan Trauma Mental...

Global
Membedah Catatan Laporan Pelanggaran HAM AS oleh China

Membedah Catatan Laporan Pelanggaran HAM AS oleh China

Global
DPR AS Setuju RUU Pemberian Sanksi ke ICC atas Permintaan Penangkapan Pemimpin Israel

DPR AS Setuju RUU Pemberian Sanksi ke ICC atas Permintaan Penangkapan Pemimpin Israel

Global
Warga Gaza Terpaksa Minum Air Limbah dan Makan Pakan Ternak, WHO Serukan Akses Bantuan Ditingkatkan

Warga Gaza Terpaksa Minum Air Limbah dan Makan Pakan Ternak, WHO Serukan Akses Bantuan Ditingkatkan

Global
Jet dan Tank Israel Serang Kamp-kamp Pangungsi di Gaza, 19 Orang Tewas, Termasuk Petugas Bantuan

Jet dan Tank Israel Serang Kamp-kamp Pangungsi di Gaza, 19 Orang Tewas, Termasuk Petugas Bantuan

Global
Propagandis Pro-Rusia Buat Dokumenter Palsu Pakai Tiruan Suara Tom Cruise

Propagandis Pro-Rusia Buat Dokumenter Palsu Pakai Tiruan Suara Tom Cruise

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com