Dia merujuk kepada peristiwa di tahun 2013, saat koleksi empat lempengan emas peninggalan kerajaan Mataram kuno dicuri dari Museum Nasional. "Hingga saat ini tidak ada kabar berita hasil investigasinya", ujar Asep.
Sementara Hilmar juga mengaku telah mewaspadai berbagai risiko yang mungkin dihadapi, terutama saat 472 artefak tersebut akan dikelola oleh Museum Nasional. Begitu tiba di tanah air, Hilmar mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan pihak kepolisian.
"Benda-benda ini akan masuk di dalam record-nya Polri. Bekerja sama dengan Polri dan Interpol untuk antisipasi aksi pencurian," kata Hilmar menegaskan.
Menurut dia, persiapan yang akan dilakukan pemerintah antara lain manajemen koleksi seperti pendataan agar tercatat dalam registrasi. Selain itu, ia menjelaskan beberapa koleksi emas dan permata akan diintegrasikan ke dalam koleksi emas di Museum Nasional.
"Ada pembatasan akses orang untuk masuk. Dan tentu saja ada storage khusus seperti brankas," tutur Hilmar kepada DW Indonesia.
Baca juga: Indonesia Sambut Baik Upaya Belanda Kembalikan Ratusan Artefak Budaya
Ahmad lebih lanjut menjelaskan, tim Museum dan Cagar Budaya (MCB) akan merencankana ruang khusus yang sesuai dengan standar perawatan dan penyimpanan artefak.
Perlu penataan ulang
Hingga saat ini Museum Nasional menyimpan sekitar 190.000-an benda koleksi sejarah dari tujuh jenis koleksi yaitu prasejarah, arkeologi masa klasik atau Hindu-Budha, numismatik dan heraldic, keramik, etnografi, geografi dan sejarah, seperti dikutip dari laman Museum Nasional.
Menurut Asep, koleksi barang bersejarah yang dikelola Museum Nasional sudah terlampau banyak. Apalagi museum yang dibangun di atas tanah seluas 26.500 meter persegi tersebut akan menerima tambahan 472 artefak pengembalian dari Belanda.
Asep berharap, manajemen Museum Nasional bisa memberi jarak yang cukup antar koleksi yang dipajang.
"Jangan sampai kayak gudang. Kurang ekslusif. Seharusnya di ruangan diberi pencahayaan dan (koleksi) ga bisa dipegang," kata Asep kepada DW Indonesia. Ia menambahkan bahwa ada kecenderungan koleksi di Museum Nasional mudah disentuh dan dipegang oleh pengunjung.
Baca juga: Kisah Manusia Jawa yang Belum Dikembalikan Belanda ke Indonesia
Artikel ini pernah dimuat di DW Indonesia dengan judul Mampukah Indonesia Menjaga Koleksi Repatriasi dari Belanda?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.