KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-479 pada Sabtu (17/6/2023).
Ini termasuk, delegasi negara-negara Afrika telah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mendorong perdamaian di Ukraina.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden bertaka Amerika Serikat tidak akan membuat pengaturan khusus bagi Ukraina untuk bergabung dengan aliansi militer NATO, meskipun ada invasi Rusia.
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-479 yang dapat Anda simak:
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa pada Sabtu mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa konflik di Ukraina harus dihentikan.
"Perang ini harus diselesaikan, melalui negosiasi dan melalui jalur diplomatik," kata Ramaphosa.
Dia menambahkan bahwa delegasinya, yang terdiri dari tujuh pemimpin negara di Afrika, menginginkan perang ini diakhiri.
"Perang ini berdampak negatif di benua Afrika dan banyak negara lain di dunia," kata Ramaphosa, dikutip dari AFP.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak akan mengundang investor dan bisnis hadir dalam KTT yang akan diselenggatakan di London pada Rabu (21/6/2023), salah satunya untuk mendukung rekonstruksi Ukraina.
Kantor PM Inggris pada Sabtu menjelaskan, Sunak akan menggunakan Konferensi Pemulihan Ukraina Internasional 2023 untuk mendesak sektor swasta agar membuat Ukraina lebih kuat secara finansial dan maju secara teknologi.
Disebutkan, lebih dari 1.000 pejabat asing dari 61 negara bagian, bersama dengan kepala bisnis dan investor global kemungkinan akan bergabung dengan Sunak dalam pertemuan pekan depan.
Pihak berwenang Ukraina pada Sabtu melaporkan, sebanyak 16 orang tewas dan 31 orang hilang akibat banjir dahsyat yang dipicu oleh bendungan jebol di Kherson.
Bendungan itu jebol karena mendapatkan serangan yang belum diketahui berasal dari mana.
Ukraina dan Rusia saling menyalahkan atas insiden itu.
"16 orang tewas: 14 di wilayah Kherson dan dua di wilayah Mykolaiv. Sebanyak 31 orang masih hilang," kata Kementerian Dalam Negeri Ukraina.