Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Putri Duyung Profesional, Bikin Ekor dan Asah Keterampilan Menyelam

Kompas.com - 15/06/2023, 13:06 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

"Kita menahan napas, pandangan jadi kabur karena klorin atau air asin, lalu harus menyesuaikan dengan pasang surut air, arus dan suhu air, dan kita harus memahami hewan-hewan dan tanaman laut, juga soal keselamatan, daya apung, dan bobot."

Ia juga merasa menyelam ke bawah air menciptakan paru-paru yang sehat.

"Jika saya melakukan meditasi pernapasan, sesi latihan pernapasan yang ditahan, saya bisa menahan nafas salama lima menit," kata Hannah.

"Tapi kalau sambil melakukan aktivitas seperti berenang dengan hiu… atau saya menggelar pertunjukan, bergerak dan berinteraksi dengan hewan yang butuh konsentrasi, prosesnya sekitar satu menit.

"Kemudian saya akan bernapas lewat orang lain, yakni penyelam keselamatan, kemudian saya akan melakukan satu menit lagi, satu menit lagi, terus menerus selama satu jam atau lebih."

Baca juga: Dugong, Hewan yang Menginspirasi Kisah Putri Duyung, Punah di China

Mitos putri duyung

Putri duyung kembali jadi tren saat ini setelah dirilisnya film The Little Mermaid, yang di-remake oleh Disney.

Lalu apakah Hannah sendiri percaya kalau putri duyung benar-benar ada?

"Hampir di semua budaya ada semacam sejarah dan mitologi tokoh putri duyung, menurut saya ini sangat menarik," kata Hannah.

"Saya sendiri belum pernah melihatnya, tetapi saya mendengar beberapa cerita-cerita luar biasa dari banyak orang dan membuat saya berpikir pasti ada sesuatu di bawah laut yang tidak kita ketahui."

"Maksud saya, manusia masih terus menemukan makhluk-mahluk di dalam laut yang bahkan belum punya nama."

"Jadi siapa tahu? Mungkin ada manusia duyung yang tinggal di sana?"

Baca juga: Misteri Mumi Putri Duyung Berusia 300 Tahun, Berwajah Manusia tapi Berekor Ikan

Diproduksi oleh Natasya Salim dari laporan dalam bahasa Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com