Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Negara dengan Tarif Listrik Termahal, Rp 10.000 per KWh

Kompas.com - 13/04/2023, 19:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

HONIARA, KOMPAS.com - Peter Bae bekerja di bidang keuangan. Gajinya lumayan, di atas rata-rata penghasilan penduduk Kepulauan Solomon.

Namun, anak-anaknya kadang terpaksa mengerjakan tugas-tugas sekolah dalam kegelapan di rumah mereka di pinggiran Kota Honiara.

"Mereka jadi kesal," ujar Peter kepada ABC News. "Mereka menangis kalau sudah gelap dan listrik rumah kami tidak menyala."

Baca juga: New York dan Singapura Jadi Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia, Geser Tel Aviv

Anak-anak Peter sering kali harus belajar dalam kegelapan akibat tidak adanya listrik.ABC NEWS/CHRISNRITA AUMANU-LEONG via ABC INDONESIA Anak-anak Peter sering kali harus belajar dalam kegelapan akibat tidak adanya listrik.
Peter tidak mampu berlangganan jaringan listrik utama negara. Sebaliknya, keluarga hanya mengandalkan panel surya untuk mengisi baterai dan kebutuhan daya lainnya.

Saat cuaca buruk--yang sering terjadi--pasokan listrik mereka tidak memadai dan terpaksa membayar ke tetangga untuk mengisi baterai ponsel.

"Kondisi seperti ini memengaruhi kegiatan belajar anak-anak kami, terutama menjelang ujian," ujarnya.

Faktor penyebabnya

Kepulauan Solomon saat ini tercatat sebagai negara dengan tarif listrik termahal di dunia, berada di atas negara Pasifik lainnya, Vanuatu dan Kepulauan Cook.

Penelitian yang dirilis pada Desember 2021 menganalisis 230 negara dan menemukan rata-rata biaya listrik di Kepulauan Solomon 1,03 dollar Australia (sekitar Rp 10.000) per KWh.

Listrik termurah di dunia ada di Libya dengan biaya 0,01 sen dollar per KWh. Sedangkan tarif listrik di Australia adalah 26 sen (sekitar Rp 2.600) per KWh.

Menurut Martin Sam, Dirut Solomon Power, sangat sulit menyebutkan penyebab tingginya harga listrik ini.

Dia menyebut faktor geografi negara itu, dengan populasi 700.000 yang tersebar di ratusan pulau, adalah salah satu penyebabnya.

Faktor lainnya adalah sumber listrik. "Sebanyak 98 persen pembangkit listrik berasal dari diesel," jelas Martin.

"Itulah penyebab utama mahalnya harga listrik di negara ini."

Baca juga: Titanic Versi Nazi, Film Propaganda Termahal Berujung Tragedi

Seperti di abad kegelapan

Anggota parlemen Kepulauan Solomon, Peter Kenilorea Junior, menilai mahalnya tarif listrik telah menghambat pembangunan di negara itu.ABC NEWS/LUKE BOWDEN via ABC INDONESIA Anggota parlemen Kepulauan Solomon, Peter Kenilorea Junior, menilai mahalnya tarif listrik telah menghambat pembangunan di negara itu.
Selain faktor biaya, hanya sekitar 15 hingga 20 persen penduduk Kepulauan Solomon yang memiliki akses ke energi listrik.

Bagi Anggota Parlemen Kepulauan Solomon, Peter Kenilorea, hal ini merupakan penghalang utama pertumbuhan ekonomi negara itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com