Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perseteruan Politik Anwar Ibrahim dan Mahathir Masuki Babak Terbaru

Kompas.com - 20/03/2023, 13:03 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Pasang surut hubungan Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad memasuki babak terbaru.

Suhu politik kedua musuh bebuyutan tersebut kembali meninggi setelah Mahathir melancarkan manuver politik terbarunya.

Sempat menyatakan akan pensiun dari dunia politik setelah kekalahan memalukan di pemilu Malaysia pada November 2022, politisi berusia 97 tahun itu kembali aktif dengan komentar pedasnya terhadap pemerintahan Anwar.

Baca juga: Mahathir Ragukan Kemampuan Anwar Ibrahim Pimpin Malaysia

Proklamasi Melayu Mahathir

Mantan Perdana Menteri Malaysia dan Ketua Gerakan Tanah Air (Partai Tanah Air) Mahathir Mohamad menunjukkan jarinya yang bertanda tinta usai mencoblos di pemilu Malaysia, Alor Setar, Kedah, Sabtu (19/11/2022).AP PHOTO/JOHNSHEN LEE Mantan Perdana Menteri Malaysia dan Ketua Gerakan Tanah Air (Partai Tanah Air) Mahathir Mohamad menunjukkan jarinya yang bertanda tinta usai mencoblos di pemilu Malaysia, Alor Setar, Kedah, Sabtu (19/11/2022).
Mahathir gusar dengan masa depan suku Melayu di Malaysia. Politisi berjuluk Dr M itu khawatiran kaum pribumi atau bumiputera Malaysia, yang mencakup mayoritas 70 persen penduduk Malaysia, akan kehilangan pengaruh di negeri mereka sendiri.

“Suku Melayu sudah lama kehilangan pengaruh dan kontrol ekonomi, sebentar lagi kita juga bisa kehilangan kekuatan politik,” ucapnya dua pekan lalu.

Bahkan, Mahathir gelisah Malaysia bisa-bisa menjadi seperti Singapura dengan perdana menteri non-Melayu dalam dua pemilu ke depan.

Dia menuduh koalisi multi-etnik Anwar berencana mengurangi jumlah daerah pemilihan (dapil) dengan demografi mayoritas suku Melayu.

Manuver Mahathir tidak berhenti di sana. Suami Siti Hasmah itu kemudian mengumumkan bergabung dengan partai berhaluan sayap kanan ekstrem berideologi Melayu Nasionalis sebagai pelabuhan politik terbarunya.

Bermotivasikan membentuk koalisi anti-korupsi, Mahathir menjadi anggota Partai Bumiputera Perkasa Malaysia (Putra) yang kerap menggelorakan sentimen supremasi suku Melayu di "Negeri Jiran”.

Puncaknya, Mahathir memelopori Rapat Umum Proklamasi Melayu yang awalnya akan dihadiri 2.000 massa dan digelar pada Minggu (19/3/2023), tetapi terpaksa dibatalkan karena gagal mendapat izin lokasi.

Mahathir mengecam Anwar sebagai diktator yang semakin gencar membungkam lawan-lawan politiknya dan kebebasan pers. “Hanya diktator yang melarang kritik.” ucapnya.

Baca juga: Mahathir Sebut Pribumi Kehilangan Pengaruh Politik di Malaysia, Prediksi Akan Seperti Singapura

Anwar peringatkan, jangan bermain api

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat konferensi pers di kantor PM, Putrajaya, Malaysia, 2 Desember 2022.AP PHOTO/VIVIAN LOO Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat konferensi pers di kantor PM, Putrajaya, Malaysia, 2 Desember 2022.
Anwar sendiri tidak tinggal diam. PM berusia 75 tahun itu telah memerintahkan kepolisian dan militer Malaysia untuk bersiaga satu menghadapi sosok-sosok yang terus memainkan sentimen SARA.

Anwar memperingatkan, pemerintahannya tidak akan menolerir siapapun yang membakar-bakar dan mencoba mengadudomba antara satu suku melawan suku lain dan antara satu agama melawan agama lain.

Tanpa menyebut nama Mahathir dan sekutunya, Anwar mengecam politisi putus asa yang sudah kehilangan kekuasaan, tetapi terus memanipulasi isu-isu sensitif.

Hubungan kedua politisi itu tetap dingin setelah kolapsnya pemerintahan pertama Pakatan Harapan pada Februari 2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com