Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Orang Ingin Adopsi Aya, Bayi yang Lahir di Bawah Puing-puing Gempa Suriah

Kompas.com - 10/02/2023, 13:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber BBC

"Saya tidak akan mengizinkan siapa pun untuk mengadopsinya sekarang. Sampai keluarga jauhnya kembali, saya memperlakukannya seperti keluarga saya sendiri," kata Dr Attiah, yang memiliki anak perempuan berusia empat bulan lebih tua dari bayi Aya.

Untuk saat ini, istri Dr Attiah sedang menyusui bayi Aya bersama putri mereka sendiri.

Di kota asal Aya, Jindayris, penduduk masih berpacu dengan waktu untuk mencari orang-orang terkasih di bawah puing-puing bangunan.

"Situasinya adalah bencana. Ada begitu banyak orang di bawah reruntuhan. Masih ada orang yang belum kami keluarkan," ucap seorang jurnalis di sana, Mohammed al-Adnan kepada BBC,

Dia memperkirakan 90 persen kota telah hancur dan sebagian besar bantuan sejauh ini datang dari penduduk setempat.

Baca juga: UPDATE Gempa Turkiye dan Suriah, 21.051 Orang Tewas, PBB: Ini Momen Persatuan

Tim penyelamat dari organisasi White Helmets, yang terbiasa menarik orang keluar dari reruntuhan selama lebih dari satu dekade selama perang sipil Suriah, telah membantu di Jindayris.

"Penyelamat juga bisa menjadi korban karena bangunannya tidak stabil," kata Mohammed al-Kamel.

"Kami baru saja mengeluarkan tiga mayat dari puing-puing ini dan kami pikir ada keluarga di sana yang masih hidup. Kami akan terus bekerja," katanya.

Di Suriah, lebih dari 3.000 kematian telah dilaporkan setelah gempa.

Angka ini tidak termasuk mereka yang meninggal di wilayah yang dikuasai oposisi di negara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com