Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Bayi Baru Lahir Selamat dari Puing-puing Bangunan Gempa Suriah, Sementara Ibunya Meninggal

Kompas.com - 08/02/2023, 08:39 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

JINDAYRIS, KOMPAS.com - Seorang bayi baru lahir ditemukan selamat di bawah puing-puing bangunan yang roboh akibat gempa di Kota Jindayris, Suriah utara pada Senin (6/2/2023).

Saat ditemukan, bayi perempuan itu masih terikat tali pusar ke ibunya yang meninggal dalam gempa besar.

Bayi itu adalah satu-satunya yang selamat ketika gempa bermagnitudo 7,8 meratakan bangunan yang dihuni keluarganya.

Baca juga: AS Nyatakan Siap Bantu Suriah yang Dilanda Gempa, tapi...

"Kami mendengar suara saat sedang menggali. Kami membersihkan debu dan menemukan bayi dengan tali pusar (utuh), jadi kami memotongnya dan sepupu saya membawanya ke rumah sakit," ucap kerabat dari keluarga bayi tersebut, Khalil al-Suwadi kepada AFP pada Selasa (7/2/2023).

AFP melaporkan, video penyelamatan itu telah viral di media sosial.

Rekaman itu menunjukkan seorang pria berlari dari puing-puing bangunan empat lantai yang runtuh sambil menggendong bayi mungil yang dipenuhi debu.

Pria kedua kemudian berlari ke arah pria pertama membawa selimut untuk mencoba menghangatkan bayi yang baru lahir di suhu di bawah nol derajat, sementara pria ketiga berteriak meminta mobil untuk membawanya ke rumah sakit.

Bayi itu lantas dibawa untuk dirawat di kota terdekat Afrin.

Sementara, para kerabat menghabiskan beberapa jam berikutnya untuk mengevakuasi jenazah ayah dari bayi tersebut bernama Abdullah, ibunya bernama Afraa, empat saudara kandung, dan seorang bibi.

Baca juga: UPDATE Gempa Turkiye dan Suriah, 7.826 Orang Tewas, WHO Desak Pengiriman Bantuan

Tubuh mereka dibaringkan di lantai rumah kerabat yang berdekatan menjelang pemakaman bersama yang diadakan pada hari Selasa.

Di ruangan remang-remang, Suwadi menatap mayat-mayat tak bernyawa itu dan mencatat nama-nama mereka.

"Kami mengungsi dari (kota timur yang dikuasai pemerintah) Deir Ezzor. Abdullah adalah sepupu saya dan saya menikah dengan saudara perempuannya," kata dia.

Jindayris dikethui adalah kota di Suriah yang dikuasai pemberontak.

Rumah keluarga dari bayi itu adalah salah satu dari sekitar 50 rumah di Kota Jindayris yang rata dengan tanah akibat gempa.

Di seluruh Suriah, data terbaru menunjukkan, lebih dari 1.600 orang telah tewas akibat gempa.

Kota-kota yang dikuasai pemberontak menyumbang sekitar 800 orang tewas.

Baca juga: Cerita Korban Gempa Suriah: Kami Tidak Bisa Gerak karena Saking Kuatnya Gempa

Perawatan di RS

Di dalam inkubator di rumah sakit di Afrin, sang bayi lalu dipasangi infus.

Tubuhnya ada yang terluka dan perban melilit tangan kirinya.

Dahi dan jari-jarinya masih membiru karena kedinginan saat dokter anak Hani Maarouf memantau bagian vitalnya.

"Dia sekarang stabil. Dia mengalami beberapa memar dan luka di sekujur tubuhnya," kata dia kepada AFP.

Saat didatangkan, si bayi disebut dalam kondisi buruk.

"Dia juga datang dengan hipotermia karena cuaca yang sangat dingin. Kami harus menghangatkannya dan memberikan kalsium," jelas Maarouf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com