Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Provinsi di Kanada Izinkan Kokain dan Heroin dalam Jumlah Kecil, Pencandu Berpesta di Jalanan

Kompas.com - 01/02/2023, 15:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

VANCOUVER, KOMPAS.com – Provinsi British Columbia mengizinkan orang dewasa memiliki beberapa narkoba berat, seperti kokain dan heroin, dengan jumlah kecil.

Mulai Selasa (31/1/2023), orang dewasa di provinsi tersebut boleh memiliki hingga 2,5 gram empat jenis narkoba berat yakni kokain, heroin, metamfetamin, fentanil, dan morfin.

Aturan terbaru ini merupakan bagian dari uji coba perdana di Kanada untuk mendekriminalisasi orang yang menyimpan narkoba berat dengan jumlah kecil, sebagaimana dilansir BBC.

Baca juga: Ketika Sabu dan Heroin Jadi Solusi Kelaparan di Afghanistan

Sebelumnya, Provinsi British Columbia mengusulkan uji coba tersebut dan Pemerintah Federal Kanada menyetujuinya.

Percobaan kepemilikan narkoba dalam jumlah kecil ini sedianya berlaku selama tiga tahun mulai 31 Januari 2023 hingga 31 Januari 2026, kecuali dicabut oleh Pemerintah Federal Kanada.

Menjelang peluncuran uji coba, Pemerintah Provinsi British Columbia dan pejabat federal menguraikan aturan terbaru di bawah beberapa pengecualian yang disetujui federal dari Undang-Undang Obat dan Zat Terkendali.

Dalam uji coba ini, orang dewasa yang memiliki total gabungan dari zat-zat tersebut kurang dari 2,5 gram tidak akan ditangkap, dituntut, atau disita.

Baca juga: Ketika Sabu dan Heroin Jadi Solusi Kelaparan di Afghanistan

Sebaliknya, mereka akan ditawari informasi tentang layanan kesehatan dan sosial yang tersedia.

Meski demikian, penjualan narkoba tetaplah ilegal. Dalam aturan terbaru, keempat jenis narkoba tersebut tidak boleh ada di sekolah, fasilitas penitipan anak, dan bandara.

Menteri Kesehatan Mental dan Adiksi Kanada Carolyn Bennett pada Senin (30/1/2023) menyebut langkah itu sebagai pergeseran monumental dalam kebijakan narkoba.

“Yang mendukung pembinaan hubungan saling percaya dan suportif dalam layanan kesehatan dan sosial daripada kriminalisasi lebih lanjut,” kata Bennett.

Baca juga: Polisi Australia Sita Paket Heroin Terbesar, Nilainya Rp 1,4 Triliun

Sejauh ini, sekitar 10.000 orang meninggal dunia karena overdosis obat-obatan sejak sebelumnya British Columbia menyatakan narkoba sebagai darurat kesehatan masyarakat pada 2016.

“Dekriminalisasi pengguna narkoba menghilangkan rasa takut dan malu yang terkait dengan penggunaan narkoba dan memastikan mereka merasa lebih aman untuk mendapatkan dukungan penyelamat jiwa,” kata Menteri Kesehatan Mental dan Adiksi Provinsi British Columbia Jennifer Whiteside.

Ribuan petugas polisi di Provinsi British Columbia telah diberi pelatihan tentang perubahan peraturan tersebut, termasuk di Vancouver, kota terbesar di provinsi tersebut.

Di sis lain, beberapa ahli mempertanyakan batas 2,5 gram dengan mengatakan bahwa itu tidak cukup untuk menjelaskan kebiasaan banyak pecandu.

Baca juga: Afghanistan, Pusat Perdagangan Heroin yang Beralih ke Sabu

Pencandu berpesta

Stuff melaporkan, usai uji coba kepemilikan 2,5 gram empat jenis narkoba dimulai, jalanan di Vancouver dipenuhi pencandu.

Puluhan, bahkan ratusan pencandu, tak segan memakai barang berbahaya itu di jalanan. Ada yang sampai tergeletak tak berdaya.

Surat kabar lokal menggambarkan situasi di jalanan seperti neraka ketika uji coba tersebut diterapkan.

Sementara polisi yang berpatroli terus berjalan. Mereka tidak melakukan penangkapan para pencandu yang memakai narkoba di Vancouver.

Baca juga: Tiga Ton Heroin dari Afghanistan Disita India setelah Taliban Berkuasa, Nilainya Puluhan Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com