Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-330 Serangan Rusia ke Ukraina: Negara Eropa Janjikan Pasok Senjata Baru, Ukraina Targetkan Rebut Kembali Crimea

Kompas.com - 20/01/2023, 07:10 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

Kyiv telah mendorong komunitas internasional untuk membentuk pengadilan yang dapat lebih mudah menargetkan pejabat tinggi Rusia atas perang di Ukraina.

Estonia tingkatkan bantuan militer Ukraina menjadi lebih dari 1 persen dari PDB

Estonia pada Kamis mengatakan, akan meningkatkan dukungan militer ke Ukraina yang dilanda perang menjadi lebih dari 1 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Estonia melakukan itu karena menganggap bantuan senjata pada skala dan kecepatan yang lebih besar sangat penting bagi Ukraina.

Janji yang cukup besar dari negara kecil Baltik itu datang ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menekan sekutu Barat untuk menyumbangkan lebih banyak senjata berat untuk melawan Rusia.

Pemerintah Estonia mengatakan, akan memberi Ukraina paket bantuan militer terbesar hingga saat ini, yang mencakup tembakan jarak jauh dan senjata anti-tank serta amunisi senilai total 113 juta euro (sekitar 122 juta dollar AS).

"Bantuan militer ke Ukraina akan meningkat menjadi 370 juta euro, atau sedikit lebih dari 1 persen dari produk domestik bruto Estonia," ungkap otoritas Estonia dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-323 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Penjarakan Tentara, Ukraina Bekali Senjata Lengkap Pasukan di Soledar

Swedia berencana kirim artileri Archer ke Ukraina

Swedia pada Kamis berjanji akan mengirim sistem artileri Archer ke Ukraina bersama dengan kendaraan lapis baja dan rudal anti-tank.

Sistem artileri Archer adalah howitzer mobile modern yang telah diminta oleh Kyiv selama berbulan-bulan.

Berbicara pada konferensi pers, Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengatakan, pemerintahnya telah menyetujui paket dukungan militer tiga bagian untuk Kyiv.

Ini termasuk keputusan pertama untuk memulai pengiriman sistem artileri Archer ke Ukraina.

Swedia, yang melanggar doktrinnya untuk tidak mengirimkan senjata ke negara yang berperang, juga akan mengirim 50 kendaraan lapis baja CV-90 dan rudal anti-tank portabel NLAW.

"Dukungan militer sangat menentukan," kata Kristersson.

Rusia memperingatkan eskalasi jika Barat memberi Ukraina senjata jarak jauh

Kremlin pada Kamis memperingatkan eskalasi di Ukraina jika Barat memberi negara pro-Barat lebih banyak senjata yang mampu menyerang Rusia.

"Berpotensi, ini sangat berbahaya, itu berarti membawa konflik ke tingkat yang sama sekali baru, yang tentu saja tidak akan menjadi pertanda baik dari sudut pandang keamanan global dan pan-Eropa," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.

Peringatan itu datang saat negara-negara Barat mempertimbangkan untuk mengirim senjata yang lebih kuat ke Ukraina .

Pada hari Jumat ini, Amerika Serikat diagendakan akan mengumpulkan sekutunya di pangkalan udaranya di Ramstein untuk putaran pembicaraan baru untuk mendukung Ukraina secara militer.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-322 Serangan Rusia ke Ukraina: Grup Wagner Kuasai Soledar | Pasukan Moskwa Ganti Jenderal

Zelensky: Ukraina akan rebut lagi Crimea

Presiden Volodymyr Zelensky pada Kamis mengatakan, Ukraina bertujuan untuk merebut kembali Crimea.

Crimea telah dicaplok atau dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.

Pernyataan Zelensky itu muncul saat dia meminta mitra Baratnya untuk memberi Ukraina lebih banyak persenjataan.

"Tujuan kami adalah untuk membebaskan semua wilayah kami," kata Zelensky kepada hadirin di Davos, berbicara dalam bahasa Ukraina.

"Crimea adalah tanah kami, wilayah kami, laut kami, dan gunung kami. Beri kami senjata Anda dan kami akan mengembalikan tanah kami," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com