Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kremlin Bantah Pasukan Rusia Bersitegang dengan Grup Wagner

Kompas.com - 17/01/2023, 13:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Kremlin pada Senin (16/1/2023) membantah ada ketegangan antara tentara Rusia dan pasukan tentara bayaran Grup Wagner, tentang klaim kemenangan medan perang di Soledar, Ukraina.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan, konflik tersebut dibuat oleh jurnalis dan blogger militer.

“Ini utamanya produk manipulasi informasi,” kata Peskov kepada wartawan, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: AS Sebut Grup Wagner Rusia Membeli Senjata Korea Utara untuk Perang di Ukraina

"Mereka sama-sama berjuang untuk Tanah Airnya," lanjut Peskov.

Grup Wagner didirikan oleh pengusaha yang memiliki hubungan dengan Kremlin yaitu Yevgeny Prigozhin.

"(Rusia) harus tahu dan mengenal para pahlawannya," tambah Peskov.

"(Rusia) tahu baik para pahlawan yang bertugas di angkatan bersenjata kita ... dan para pahlawan dari Wagner PMC (perusahaan militer swasta)."

Isu ketegangan antara pasukan reguler Rusia dan kelompok tentara bayaran Wagner meningkat setelah Prigozhin minggu lalu bersikeras pasukannya sudah menguasai kota tambang garam Soledar di Ukraina timur.

Dia mengkritik ada upaya mencuri kemenangan dari Grup Wagner.

Baca juga:

Prigozhin mengumumkan pendudukan Soledar pada Rabu (11/1/2023).

Kementerian Pertahanan Rusia langsung menolak klaimnya dan mengumumkan pembebasan kota itu dua hari kemudian.

Namun, dalam pengakuan yang tidak biasa untuk pasukan tempur swasta, Kemenhan Rusia pada Jumat (13/1/2023) memuji pasukan Wagner pemberani.

Grup Wagner yang didirikan pada 2014--terlibat dalam konflik di Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah--menjadi terkenal setelah Presiden Vladimir Putin mengerahkan pasukan ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Baca juga: Profil Grup Wagner, Tentara Bayaran Kejam yang Dikerahkan Rusia ke Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com