Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di New Delhi, Kabut Tebal Ganggu Penerbangan, Gelombang Dingin Paksa Sekolah Libur

Kompas.com - 09/01/2023, 21:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

NEW DELHI, KOMPAS.com - Kabut tebal di New Delhi, India mengganggu jadwal penerbangan pada Senin (9/1/2023).

Sementara itu, gelombang dingin memaksa pihak berwenang New Delhi menunda pembukaan kembali sekolah selama sepekan karena jarak pandang menurun.

Bandara Internasional Indira Gandhi di New Delhi telah meminta para penerbang menghubungi maskapai penerbangan mereka untuk mendapatkan informasi terbaru tentang penerbangan.

Baca juga: Kabut Asap Beracun Selimuti New Delhi India, Sekolah Akan Ditutup

"Karena kabut tebal, operasi penerbangan di Bandara Delhi mungkin terpengaruh," kata pengelola Bandara Internasional Indira Gandhi di Twitter.

Sebagaimana dikutip dari Reuters, data dari pelacak penerbangan swasta menunjukkan beberapa penerbangan telah ditunda di New Dehli.

Departemen Meteorologi India (IMD) telah memperkirakan munculnya kondisi kabut tebal hingga sangat pekat di banyak wilayah di New Delhi dan negara bagian Punjab, Haryana, Uttar Pradesh, dan Bihar.

Kabut tebal diperkirakan baru akan memudar pada Selasa (10/1/2023).

IMD memperingatkan bahwa lalu lintas udara, jalan raya, dan kereta api dapat terpengaruh dalam dua hari dan orang-orang dapat menderita masalah kesehatan terkait paru-paru.

Baca juga: Polusi Udara New Delhi India Hampir 40 Kali di Atas Batas WHO, Kabut Asap Berbahaya Selimuti Kota

Dikatakan juga, bahwa kabel listrik bisa menjadi sandungan di daerah dengan kabut tebal.

New Delhi telah memperpanjang liburan musim dingin untuk banyak sekolah selama seminggu.

Kota ini mencatat suhu minimum 5 derajat Celcius pada hari Senin.

Suhu terendah untuk hari Minggu adalah 3,8 derajat Celcius atau 3 derajat di bawah normal untuk sepanjang tahun ini.

Gelombang dingin dinyatakan di dataran India ketika suhu minimum turun menjadi 4 derajat Celcius atau turun 4,5 derajat di bawah normal menjadi 10 derajat Celcius atau lebih rendah.

Baca juga: Kunjungi India, Menlu Perancis Tak Permasalahkan Hubungan New Delhi-Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com