Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Bersumpah Lanjutkan Strategi Penghancuran Infrastruktur Sipil Ukraina, Abaikan Tuduhan Genosida

Kompas.com - 10/12/2022, 11:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

MOSKWA, KOMPAS.com - Vladimir Putin bersumpah untuk terus menyerang infrastruktur energi Ukraina meskipun jutaan orang tidak memiliki listrik atau air saat suhu membeku musim dingin makin menusuk.

"Ya, kami melakukan itu (serangan ke jaringan listrik Ukraina). Tapi siapa yang memulainya?" kata presiden Rusia pada upacara penghargaan di Kremlin sebagaimana dilansir BBC pada Jumat (9/12/2022).

Dia mengatakan bahwa kritik terhadap serangan Rusia "tidak akan mengganggu misi tempur kami."

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-289 Serangan Rusia ke Ukraina: Pertempuran Sengit Dekat Bakhmut, Sanksi Baru untuk Moskwa

Moskwa telah menggempur jaringan listrik Ukraina sejak 10 Oktober, menyusul serangkaian kekalahan berat militernya di garis depan pertempuran.

Beberapa pemimpin Barat menyebut strategi itu sebagai kejahatan perang, karena banyaknya kerusakan yang terjadi pada infrastruktur sipil.

Namun Presiden Putin mengatakan bahwa meningkatnya kritik global tidak akan menghentikan serangan tersebut.

"Ada banyak keributan tentang serangan kami terhadap infrastruktur energi negara tetangga. Ya, kami melakukannya. Tapi siapa yang memulainya?" katanya kepada penerima penghargaan negara di Moskwa, termasuk medali "Pahlawan Rusia."

Dia mengatakan serangan itu sebagai tanggapan atas ledakan di jembatan Rusia untuk menganeksasi Crimea pada 8 Oktober.

Dia juga menuduh Ukraina meledakkan saluran listrik dari pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk dan memotong pasokan air ke Donetsk di timur Ukraina.

Baca juga: Rusia Luncurkan Gelombang Serangan Drone Terbaru di Ukraina, Dapat Pasokan Anyar dari Iran

"Tidak memasok air ke kota berpenduduk lebih dari satu juta orang adalah tindakan genosida," kata Putin, menuduh Barat "membisu" atas klaim ini dan bias terhadap Rusia.

Jaksa Agung Ukraina Andriy Kostin mengatakan bulan lalu bahwa serangan Rusia terhadap infrastruktur energi Ukraina merupakan genosida.

Presiden Rusia mengkritik "kegemparan dan keributan yang menyebar ke seluruh alam semesta" yang muncul saat Moskwa menanggapi agresi Ukraina.

Ukraina sekarang telah melihat salju turun dan suhu di bawah nol di banyak daerah, dan jutaan tanpa listrik dan air mengalir, menimbulkan kekhawatiran orang akan mati karena hipotermia.

Negara itu beralih ke pemadaman darurat untuk menstabilkan jaringan listriknya setelah gelombang baru serangan rudal Rusia pada Senin (5/12/2022).

Para ahli mengatakan kepada BBC bahwa taktik Rusia menyerang infrastruktur energi kemungkinan besar dirancang untuk melemahkan semangat dan meneror penduduk, daripada mendapatkan keuntungan militer yang nyata, sebuah langkah yang akan melanggar hukum internasional.

Moskwa telah berulang kali membantah tuduhan tersebut.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-288 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Bersumpah Gencarkan Serangan, Kremlin Tanggapi Penghargaan TIME untuk Zelensky

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Global
Mayoritas 'Exit Poll' Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Mayoritas "Exit Poll" Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Global
Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Global
Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Global
Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Global
Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Global
[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok 'Influencer Tuhan'

[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok "Influencer Tuhan"

Global
Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Global
Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Global
Trump Kini Berstatus Terpidana, Apakah Masih Bisa Maju ke Pilpres AS 2024?

Trump Kini Berstatus Terpidana, Apakah Masih Bisa Maju ke Pilpres AS 2024?

Global
Hezbollah Balas Serangan Israel dengan Drone Peledak

Hezbollah Balas Serangan Israel dengan Drone Peledak

Global
Estonia Tak Punya Rencana B Jika Ukraina Jatuh

Estonia Tak Punya Rencana B Jika Ukraina Jatuh

Global
PM Israel Bersikeras Penghancuran Hamas Syarat Akhiri Perang di Gaza

PM Israel Bersikeras Penghancuran Hamas Syarat Akhiri Perang di Gaza

Global
Katy Perry Bakal Tampil di Pesta Pranikah Putra Orang Terkaya di India

Katy Perry Bakal Tampil di Pesta Pranikah Putra Orang Terkaya di India

Global
Presiden Ukraina Zelensky Akan ke Singapura untuk Hadiri Forum Keamanan Shangri-La Dialogue

Presiden Ukraina Zelensky Akan ke Singapura untuk Hadiri Forum Keamanan Shangri-La Dialogue

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com