Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di KTT G20 Bali: Sekjen PBB Berharap Rusia Perpanjang Kesepakatan Gandum

Kompas.com - 15/11/2022, 09:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres menyuarakan harapan bahwa Rusia akan memperpanjang kesepakatan yang memberikan jalur aman untuk pengiriman biji-bijian Ukraina yang akan berakhir.

Sekjen PBB, yang berbicara kepada wartawan di Bali menjelang KTT G20, mengatakan bahwa pembicaraan selama seminggu terakhir telah menghasilkan "banyak kemajuan" pada kesepakatan yang akan berakhir pada Sabtu (19/11/2022).

"Saya berharap inisiatif biji-bijian Laut Hitam akan diperbarui," kata Guterres jelang KTT G20 di Bali pada Senin (14/11/2022), menekankan bahwa pengaturan itu sangat penting untuk ketahanan pangan.

Baca juga: Kronologi Isu Menlu Rusia Sakit dan Dilarikan ke RS Jelang KTT G20

Ukraina adalah salah satu produsen biji-bijian utama dunia, dan invasi Rusia telah memblokir 20 juta ton biji-bijian di pelabuhannya hingga PBB dan Turki menengahi kesepakatan tersebut pada Juli.

"Kami membutuhkan tindakan segera untuk mencegah paceklik dan kelaparan di semakin banyak tempat di seluruh dunia," kata Guterres.

"Inisiatif biji-bijian Laut Hitam, dan upaya untuk memastikan makanan dan pupuk Rusia dapat mengalir ke pasar global, sangat penting untuk ketahanan pangan global."

Guterres juga menyorot kondisi dunia saat ini yang tengah menghadapi momen paling penting dan genting dalam beberapa generasi.

Parahnya kondisi saat ini terlihat dari bagaimana banyak orang terpukul dari segala sisi, terhantam perubahan iklim yang tak terkendali dan diperas oleh krisis biaya hidup.

Di saat yang sama, perpecahan geopolitik yang memicu konflik baru membuat konflik lama semakin sulit untuk diselesaikan.

Dia pun berharap G20 adalah titik nol untuk menjembatani perbedaan dan menemukan jawaban atas krisis ini dan banyak masalah lainnya.

Baca juga: Kronologi Isu Menlu Rusia Sakit dan Dilarikan ke RS Jelang KTT G20

SDGs (Target Pembangunan Berkelanjutan), kata dia, mengeluarkan peringatan SOS.

Pasalnya, negara berkembang tidak dapat mengakses keuangan yang mereka butuhkan untuk mengurangi kemiskinan dan kelaparan, apalagi untuk berinvestasi dalam pembangunan berkelanjutan.

“Saya mendesak negara-negara G20 untuk mengadopsi paket stimulus SDG yang akan memberikan investasi dan likuiditas kepada pemerintah Global South, serta menawarkan keringanan dan restrukturisasi utang,” ujarnya.

Stimulus SDG adalah langkah minimal dan perlu untuk meredakan krisis pangan dan energi serta mencegah penderitaan dan kesulitan lebih lanjut di kemudian hari.

Dengan hal itu, negara-negara berkembang diharapkan dapat berinvestasi di bidang kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, dan energi terbarukan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com