Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Israel: Netanyahu Berpotensi Maju Lagi dengan Dukungan Partai Anti-Palestina

Kompas.com - 30/10/2022, 08:34 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

TEL AVIV, KOMPAS.com – Hanya berselang 16 bulan setelah lengser dari kursi perdana menteri, Benjamin Netanyahu berpeluang besar melancarkan comeback ke pucuk kekuasaan Israel.

Hasil survei terakhir beberapa hari menjelang pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) yang digelar pada Rabu (2/11/2022) menunjukan, koalisi pendukung Netanyahu berpeluang besar mencapai mayoritas 61 kursi di Knesset, parlemen Israel.

Jika berhasil, ini akan menjadi kemenangan luar biasa bagi Netanyahu yang saat ini sedang menghadapi persidangan sejumlah kasus korupsi yang membelitnya.

Baca juga: Malam Paling Mematikan di Tepi Barat, 6 Warga Palestina Tewas dalam Operasi Militer Israel, Puluhan Luka-luka

Politisi berusia 73 tahun itu didakwa dalam tiga kasus terpisah telah menipu, melanggar kepercayaan, sekaligus menerima suap.

Dakwaan pertama adalah menerima hadiah senilai ratusan ribu dollar AS dari koleganya.

Dakwaan kedua mendakwa Netanyahu mengatur liputan di sebuah surat kabar besar Israel. Liputan yang bernada positif itu dijanjikan imbalan berupa promosi undang-undang yang akan merugikan saingan utama surat kabar itu.

Kasus dakwaan ketiga yang dijuluki Kasus 4000 mendakwa Netanyahu mempromosikan UU senilai ratusan juta dollar AS kepada pemilik raksasa telekomunikasi Israel, Bezeq.

Mirip dengan kasus kedua, Netanyahu meminta liputan positif di situs berita Walla yang berafiliasi dengan Bezeq sebagai imbalannya.

Partai kanan jauh anti-Arab sebagai Kingmaker

Kunci apakah Netanyahu akan berhasil comeback ada di koalisi Religius Zionis. Koalisi berideologi ultra nasionalis kanan jauh anti-Arab ini digadang-gadang akan menjadi partai ketiga terbesar di Knesset.

Pencapaian ini sangat fenomenal mengingat tokoh-tokoh koalisi ini kerap dikritik rasialis, karena berkali-kali menyerukan untuk mengusir warga Arab Israel yang berjumlah 20 persen dari tanah Israel.

Selain itu, koalisi ini juga menolak pembentukan negara Palestina dan menyerukan pencaplokan total Tepi Barat.

Tokoh utama koalisi adalah Itamar Ben-Gvir, sosok yang diprediksi akan menjadi kingmaker penentu PM Israel berikutnya.

Sekutu Israel seperti Amerika Serikat telah mewanti-wanti peluang kerja sama politik antara Netanyahu dan Ben-Gvir.

Baca juga:

Ben-Gvir kerap dikritik sebagai sosok ekstrem kanan karena menyerang warga Arab Israel sebagai teroris yang simpatik terhadap Palestina. Dia populer di mata warga Yahudi Ortodoks. Popularitasnya terus meningkat menjelang pemilu setelah isu keamanan menjadi isu menonjol di pemilu.

Politisi berusia 46 tahun itu bahkan mencanangkan pembentukan kementerian untuk mengatur emigrasi keluar warga Arab dari Israel.

Halaman:

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com