Beberapa hari yang lalu, sebuah artikel muncul di surat kabar oposisi Belarus Nasha Niva dengan judul Keputusan untuk memobilisasi Belarus telah dibuat.
Para jurnalis, yang mengutip sumber mereka sendiri, mengeklaim bahwa Lukashenko telah membuat keputusan untuk melakukan mobilisasi rahasia di Belarus, yang melengkapi unit-unit Rusia. Menurut penulis, ini meningkatkan kemungkinan eskalasi di perbatasan Belarus-Ukraina.
Pada Selasa, informasi ini dikonfirmasi oleh Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.
"Dengan kedok kamp pelatihan, kegiatan mobilisasi rahasia sedang berlangsung di Angkatan Bersenjata Belarus. Menurut informasi yang tersedia, operator sistem rudal anti-pesawat dan kru tank sedang dilatih," kata dia.
Secara resmi, Minsk belum mengumumkan mobilisasi, dan Lukashenko baru-baru ini membantah adanya rencana semacam itu.
Baca juga: Belarus Mengaku Sudah Modifikasi Pesawat Tempur SU-24 untuk Membawa Senjata Nuklir
Oleksiy Arestovych, kepala penasihat kantor kepresidenan Ukraina, mengatakan meskipun memang ada sebagian mobilisasi rahasia di Belarus, target utamanya adalah personel militer yang berspesialisasi dalam konstruksi.
"Artinya, tugas utama pihak Belarus bukanlah untuk berperang melawan kami, tetapi untuk membangun semacam tempat perlindungan bagi pasukan Rusia," katanya, dalam siaran untuk saluran YouTube oposisi Rusia, Feygin Live.
Arestovych yakin kemungkinan partisipasi langsung tentara Belarus dalam perang melawan Ukraina bukannya tidak ada sama sekali, tetapi tetap sangat rendah.
Bagi banyak pengamat militer, salah satu indikasi keengganan tentara Belarus untuk memasuki perang secara langsung adalah ekspor senjata dan amunisi dari gudang senjata Belarus ke divisi-divisi Rusia.
Kirichevsky percaya dengan melakukan itu, Lukashenko mencoba agar negaranya tidak berhadapan langsung melawan Ukraina.
Baca juga: Presiden Belarus Sebut Barat Dekatkan Dunia ke Ambang Perang Besar
Para blogger di balik saluran Telegram Belarusian Hajun juga berpikir bahwa keterlibatan langsung hanyalah salah satu dari banyak cara yang bisa dilakukan dengan skenario tersebut.
Ada kemungkinan partisipasi Belarus akan terbatas pada mempersiapkan kelompok penyerang Rusia di wilayahnya, memasok senjata, dan memungkinkan pelatihan wajib militer Rusia di kamp-kamp Belarus - dan dengan demikian mengecualikan keterlibatan pasukannya sendiri.
Namun, beberapa pihak tetap yakin, cepat atau lambat, tentara Belarus bakal bergabung dalam perang.
Taras Chmut, kepala Come Back Alive, sebuah lembaga dana bantuan militer Ukraina, mengomentari potensi kemunculan Iskander Rusia dan S-400 di tentara Belarus. "Entah mereka akan bergabung dalam perang atau kita akan menang lebih cepat dan Federasi Rusia akan berantakan," ucap Chmut.
Dan bagaimana dengan suasana di Belarus? Seorang individu yang berbicara secara anonim dengan wartawan BBC Ukraina, yang memiliki kerabat di tentara Belarus, membuat pernyataan berikut: "Republik Belarus tidak ingin berperang. Dan tidak akan berperang."
Baca juga: Diskusi dengan Putin, Presiden Belarus: Barat Berencana Serang Rusia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.