Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat mengakui bahwa bekas sekutu Moskow "cemas" tentang konflik di Ukraina.
Tetapi, dia mengeklaim, hal itu tidak memengaruhi hubungan mereka dengan Kremlin.
"Tentu saja mitra (kami) tertarik dan khawatir tentang masa depan hubungan Rusia-Ukraina," kata Putin kepada wartawan setelah pertemuan puncak negara-negara bekas Soviet di Kazakhstan.
"Tapi ini sama sekali tidak memengaruhi karakter, kualitas, dan kedalaman hubungan Rusia dengan negara-negara ini," tambah dia.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Jumat bahwa Moskwa tak memiliki rencana untuk memperluas mobilisasi pasukan cadangan untuk mendukung invasi Ukraina, setelah rancangan sebelumnya memicu kepanikan dan eksodus dari negara tersebut.
“Tidak ada tambahan yang direncanakan. Tidak ada proposal yang diterima dari kementerian pertahanan dan saya tidak melihat kebutuhan tambahan di masa mendatang. Sekarang 222.000 orang telah dimobilisasi dari 300.000. Dalam waktu sekitar dua minggu, semua kegiatan mobilisasi akan selesai," kata Putin kepada wartawan setelah pertemuan puncak di Kazakhstan.
Sebuah gardu listrik di kota Rusia Belgorod, dekat perbatasan, dibakar oleh serangan Ukraina pada Jumat, kata gubernur regional Vyacheslav Gladkov.
"Sebuah gardu listrik terbakar setelah pemogokan di Belgorod," kata Gladkov di Telegram.
Dia menambahkan bahwa akan memakan waktu "hingga empat jam" untuk mengaktifkan sistem cadangan dan memulihkan daya.
Dia tidak merinci berapa banyak orang yang kehilangan listrik di kota berpenduduk 330.000 jiwa itu, yang hingga kini jarang terkena tembakan Ukraina, tidak seperti wilayah Belgorod di sekitarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.