KYIV, KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-221 pada Minggu (2/10/2022) sejak dimulai pada 24 Februari.
Berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-221, sebagaimana dilansir Reuters.
Baca juga: Intel Ukraina: Ada Ancaman Nuklir yang Sangat Tinggi dari Rusia
Pasukan Ukraina berhasil merebut Kota Lyman dari tangan Rusia setelah melakukan pengepungan di sana pada Sabtu (1/10/2022).
Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan, direbutnya Lyman di wilayah Donetsk adalah faktor kunci untuk penurunan pendudukan lebih lanjut di Luhansk.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin bersorak setelah Lyman berhasil direbut kembali oleh pasukan Ukraina.
Austin mengatakan, direbutnya Lyman adalah keberhasilan di medan perang yang menggembirakan.
Baca juga: Pasukan Ukraina Rebut Lyman dari Rusia, Ramzan Kadyrov Sampai Marah
Selain itu, bagi Rusia, hilangnya Lyman sebagai pusat logistik dan transportasi akan menimbulkan dilema bagi militer Moskwa.
Rusia mengatakan pada Sabtu bahwa pasukannya telah ditarik dari Lyman untuk menghindari dikepung oleh tentara Ukraina.
Presiden daerah otonomi Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan pada Sabtu bahwa Moskwa harus mempertimbangkan penggunaa senjata nuklir daya rendah di Ukraina setelah kehilangan Lyman.
Dinas keamanan Ukraina mengatakan, sedikitnya 20 warga sipil tewas akibat serangan jarak jauh Rusia terhadap konvoi sipil pada akhir September di “zona abu-abu” timur antara wilayah yang dikuasai Rusia dan Ukraina.
Baca juga: Menerka Langkah Putin Selanjutnya setelah Caplok 4 Wilayah Ukraina
Kepala pengawas nuklir PBB menyerukan pembebasan Direktur Jenderal Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang diduduki Rusia di Ukraina.
Penahanannya kepala PLTN Zaporizhzhia tersebut dianggap menimbulkan ancaman bagi keselamatan dan keamanan.
Paus Fransiskus mengajukan permohonan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan kekerasan dan kematian di Ukraina.
Baca juga: Perang Ukraina: Penduduk Zaporizhzhia Kabur dari Pencaplokan Rusia
Paus Fransiskus menambahkan, krisis di sana mempertaruhkan eskalasi nuklir dengan konsekuensi global yang tak terkendali.
Jerman akan mengirimkan kloter pertama dari empat sistem pertahanan udara IRIS-T ke Ukraina dalam beberapa hari mendatang.
Sistem pertahanan tersebut dimaksudkan membantu menangkal serangan pesawat tak berawak.
Baca juga: Pasukan Ukraina Kepung Ribuan Tentara Rusia di Kota Lyman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.