Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-221 Serangan Rusia ke Ukraina: Kyiv Rebut Lyman, Menhan AS Bersorak

Kompas.com - 03/10/2022, 06:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-221 pada Minggu (2/10/2022) sejak dimulai pada 24 Februari.

Berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-221, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Intel Ukraina: Ada Ancaman Nuklir yang Sangat Tinggi dari Rusia

Pertempuran

Pasukan Ukraina berhasil merebut Kota Lyman dari tangan Rusia setelah melakukan pengepungan di sana pada Sabtu (1/10/2022).

Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan, direbutnya Lyman di wilayah Donetsk adalah faktor kunci untuk penurunan pendudukan lebih lanjut di Luhansk.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin bersorak setelah Lyman berhasil direbut kembali oleh pasukan Ukraina.

Austin mengatakan, direbutnya Lyman adalah keberhasilan di medan perang yang menggembirakan.

Baca juga: Pasukan Ukraina Rebut Lyman dari Rusia, Ramzan Kadyrov Sampai Marah

Selain itu, bagi Rusia, hilangnya Lyman sebagai pusat logistik dan transportasi akan menimbulkan dilema bagi militer Moskwa.

Rusia mengatakan pada Sabtu bahwa pasukannya telah ditarik dari Lyman untuk menghindari dikepung oleh tentara Ukraina.

Presiden daerah otonomi Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan pada Sabtu bahwa Moskwa harus mempertimbangkan penggunaa senjata nuklir daya rendah di Ukraina setelah kehilangan Lyman.

Dinas keamanan Ukraina mengatakan, sedikitnya 20 warga sipil tewas akibat serangan jarak jauh Rusia terhadap konvoi sipil pada akhir September di “zona abu-abu” timur antara wilayah yang dikuasai Rusia dan Ukraina.

Baca juga: Menerka Langkah Putin Selanjutnya setelah Caplok 4 Wilayah Ukraina

Diplomasi

Kepala pengawas nuklir PBB menyerukan pembebasan Direktur Jenderal Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang diduduki Rusia di Ukraina.

Penahanannya kepala PLTN Zaporizhzhia tersebut dianggap menimbulkan ancaman bagi keselamatan dan keamanan.

Paus Fransiskus mengajukan permohonan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan kekerasan dan kematian di Ukraina.

Baca juga: Perang Ukraina: Penduduk Zaporizhzhia Kabur dari Pencaplokan Rusia

Paus Fransiskus menambahkan, krisis di sana mempertaruhkan eskalasi nuklir dengan konsekuensi global yang tak terkendali.

Jerman akan mengirimkan kloter pertama dari empat sistem pertahanan udara IRIS-T ke Ukraina dalam beberapa hari mendatang.

Sistem pertahanan tersebut dimaksudkan membantu menangkal serangan pesawat tak berawak.

Baca juga: Pasukan Ukraina Kepung Ribuan Tentara Rusia di Kota Lyman

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com