Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Tuding Tentara Bayaran Rusia Eksploitasi SDA Afrika untuk Danai Mesin Perang

Kompas.com - 07/10/2022, 18:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK CITY, KOMPAS.com – AS menuding tentara bayaran Rusia mengeksploitasi sumber daya alam di Republik Afrika Tengah, Mali, Sudan, dan beberapa negara lain.

Tudingan tersebut dilontarkan Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield pada Kamis (6/10/2022), sebagaimana dilansir Reuters.

Thomas-Greenfield menuturkan dalam rapat Dewan Keamanan PBB bahwa eksploitasi sumber daya alam itu dilakukan oleh tentara bayaran dari Grup Wagner.

Baca juga: Ribuan Tentara Rusia Menyerah, Telepon Hotline Kementerian Pertahanan Ukraina

Dia menuding, aksi yang dilakukan tentara bayaran itu digunakan untuk mendanai mesin perang Rusia di Afrika, Timur Tengah, dan Ukraina.

“Jangan salah, rakyat di seluruh Afrika membayar harga yang mahal atas praktik eksploitasi dan pelanggaran hak asasi manusia dari Grup Wagner,” tutur Thomas-Greenfield.

Rapat di Dewan Keamanan PBB tersebut membahas pembiayaan untuk kelompok-kelompok bersenjata dalam perdagangan gelap sumber daya alam di Afrika.

Baca juga: Saat Putin Beri Sinyal Sadar akan Kerugian Besar Rusia di Ukraina...

Grup Wagner didirikan pada 2014 setelah Rusia mencaplok Semenanjung Crimea dari Ukraina.

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengungkapkan keberatannya. Dia menuturkan, tudingan Thomas-Greenfield tersebut menimbulkan permasalahan.

Pasalnya, lanjut Nebenzia, Rusia mendukung mitra-mintranya di Afrika. Dia balik menuding bahwa tudingan itulah yang sebenarnya menjadi tujuan AS di Afrika.

Baca juga: Kazakhstan Panggil Dubes Rusia Gelar Pembicaraan Serius, Ini Sebabnya

“Ungkapan itu justru menunjukkan rencana dan tujuan mereka. Apa yang mereka butuhkan dari negara-negara Afrika,” ucap Nebenzia.

Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina pada 24 Februari, tepat ketika rivalitas antara Barat dengan Moskwa-China berada pada tingkat yang tinggi mengenai sumber daya alam, perdagangan, dan hubungan dengan Afrika.

Beberapa negara di Afrika mengkhawatirkan mereka menjadi korban dan digencet di tengah-tengah rivalitas geopolitik yang intens.

Baca juga: Ukraina Bebaskan Sejumlah Pemukiman di Wilayah Kherson yang Diklaim Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com