Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-207 Serangan Rusia ke Ukraina: Moskwa Perluas Serangan Infrastruktur Sipil, Biden Minta Putin Tak Pakai Nuklir

Kompas.com - 19/09/2022, 06:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-207 pada Minggu (18/9/2022) sejak dimulai pada 24 Februari.

Berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-207, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Ukraina Klaim Tembak Jatuh Drone Iran yang Dipakai Rusia

Pertempuran

Rusia telah memperluas serangannya terhadap infrastruktur sipil di Ukraina dalam sepekan terakhir dan kemungkinan akan memperluas jangkauan targetnya lebih jauh, kata Inggris.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Sabtu (17/9/2022) bahwa para penyelidik menemukan bukti baru mengenai penyiksaan terhadap beberapa tentara yang dimakamkan di dekat Izium.

Izium adalah salah satu dari lebih dari 20 kota yang direbut kembali di Kharkiv setelah serangan kilat oleh pasukan Ukraina awal bulan ini.

Kremlin belum berkomentar secara terbuka tentang penemuan kuburan massal di Izium.

Baca juga: Biden ke Putin: Jangan Gunakan Senjata Nuklir Taktis di Ukraina

Tentara Rusia tengah mencari tentara kontrak untuk invasinya di Ukraina.

Untuk memuluskan rencananya, Rusia menggunakan truk perekrutan dan bergerak jemput bola, menawarkan hampir 3.000 dollar AS per bulan sebagai insentif.

Lima warga sipil tewas dalam serangan Rusia di Donetsk selama sehari.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Sabtu, pasukannya telah melancarkan serangan terhadap posisi Ukraina di beberapa wilayah.

Baca juga: Zelensky Tidak Merasa Perang Rusia-Ukraina Segera Berakhir

Diplomasi dan ekonomi

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (16/9/2022) menepis serangan balasan cepat Ukraina, menyebut invasi diperlukan untuk mencegah plot Barat untuk memecah belah Rusia.

Presiden AS Joe Biden mendesak Putin untuk tidak menggunakan senjata nuklir atau kimia taktis.

Invasi Rusia ke Ukraina dan krisis pangan global yang diperparah oleh perang akan menjadi fokus para pemimpin dunia dalam agenda di Majelis Umum PBB pekan ini.

Sebanyak 165 kapal dengan 3,7 juta ton produk pertanian telah meninggalkan Ukraina di bawah kesepakatan yang ditengahi oleh PBB dan Turkiye untuk membuka blokir pelabuhan laut Ukraina.

Baca juga: Putin Bersumpah Akan Menekan Serangan ke Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com