Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden ke Putin: Jangan Gunakan Senjata Nuklir Taktis di Ukraina

Kompas.com - 18/09/2022, 11:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden AS Joe Biden mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk tidak menggunakan senjata nuklir atau kimia taktis setelah pasukannya mengalami kemunduran perang di Ukraina.

Bideng mengatakan hal itu dalam wawancara dengan CBS News yang disiarkan pada Minggu (18/9/2022).

Militer Ukraina sebelumnya dilaporkan telah memukul mundur pasukan Rusia dalam serangan balasan di timur laut negara itu.

Baca juga: Joe Biden Peringatkan Putin agar Tak Pakai Senjata Nuklir

Situasi ini menempatkan Putin di bawah tekanan dari nasionalis di dalam negeri untuk mendapatkan kembali inisiatif.

Putin telah memperingatkan bahwa Moskwa akan merespons lebih kuat jika pasukannya berada di bawah tekanan lebih lanjut.

Ini meningkatkan kekhawatiran bahwa pada titik tertentu Putin dapat menggunakan cara-cara yang tidak konvensional seperti senjata nuklir atau senjata kimia.

Ditanya oleh seorang reporter "60 Minutes" apa yang akan dia katakan kepada Putin jika dia mempertimbangkan untuk menggunakan senjata semacam itu, Biden berkata, "Jangan. Jangan. Jangan. Itu akan mengubah wajah perang tidak seperti apa pun yang pernah terjadi sejak Perang Dunia II”.

Jika sampai hal itu terjadi, AS telah menyiapkan konsekuensi bagi Rusia. Tapi, dia menolak memberikan rincian terkait hal tersebut.

“Rusia akan menjadi lebih paria di dunia daripada sebelumnya," kata Biden.

"Bergantung pada sejauh mana apa yang mereka lakukan, akan menentukan respons apa yang akan terjadi," ucap dia, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Baca juga: 21 Tahun Peringatan Serangan 9/11, Joe Biden Kenang Pengorbanan Rakyat AS

Pejabat pemerintah Rusia telah menepis tudingan Barat bahwa Moskwa akan menggunakan senjata nuklir taktis di Ukraina.

Meski demikian, hal itu tetap menjadi kekhawatiran bagi sebagian orang di Barat.

Dalam pidato yang mengumumkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari, Putin memberikan peringatan terselubung, tetapi jelas bahwa jika Barat campur tangan dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus", dia dapat menggunakan senjata nuklir sebagai tanggapan.

"Tidak peduli siapa yang mencoba menghalangi kami atau menciptakan ancaman bagi negara kami dan rakyat kami, mereka harus tahu bahwa Rusia akan segera merespons, dan konsekuensinya akan seperti yang belum pernah Anda lihat sepanjang sejarah Anda," kata Putin kala itu.

Baca juga: Biden Langsung Telepon Liz Truss Ucapkan Selamat, Sepakat Melawan Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com