Dia menambahkan bahwa "pertempuran sengit" sedang berlangsung di pabrik kimia Azot di Severodonetsk di mana ratusan warga sipil diyakini berlindung.
Ukraina mengaku telah mengerahkan sistem artileri Jerman yang canggih, dalam pengiriman terbaru senjata presisi jarak jauh yang telah dimintanya.
“Panzerhaubitze 2000 akhirnya menjadi bagian dari persenjataan howitzer 155 mm artileri Ukraina,” tulis Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov di media sosial.
Jerman mengatakan bulan lalu akan mengirim tujuh howitzer self-propelled ke Ukraina, meningkatkan pengiriman senjata berat Barat untuk membantu Kyiv mencoba mempertahankan wilayah Donbas timur.
Jaksa Agung AS Merrick Garland berjanji selama kunjungan ke Ukraina untuk membantu menuntut kejahatan perang yang dilakukan sejak invasi Rusia.
"Amerika Serikat mengirimkan pesan yang tidak salah lagi, tidak ada tempat untuk bersembunyi," kata Garland.
"Kami dan mitra kami akan mengejar setiap jalan yang tersedia untuk memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman ini harus bertanggung jawab," beber dia.
Kyiv mengatakan telah mengidentifikasi ribuan tersangka kejahatan perang, termasuk dugaan pembunuhan sejumlah warga sipil di Kota Bucha, tepat di luar ibu kota Ukraina.
Amerika Serikat mengonfirmasi bahwa orang Amerika kedua tewas dalam pertempuran untuk Ukraina, di tengah kekhawatiran atas dua warga AS lainnya yang ditangkap saat berperang dengan Rusia.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Stephen Zabielski yang berusia 52 tahun meninggal di Ukraina dan memberikan bantuan konsuler kepada keluarganya, menegaskan kembali bahwa warga AS tidak boleh bepergian ke Ukraina karena perang.
Pada bulan April, seorang mantan marinir AS berusia 22 tahun Willy Cancel terbunuh di Ukraina.
Rusia menuduh dua orang Amerika lainnya yang ditangkap saat berperang bersama pasukan Ukraina sebagai tentara bayaran dan menuntut mereka "dipertanggung jawabkan".
Seorang jurnalis Rusia terkemuka mengumpulkan 103,5 juta dollar AS (sekitar Rp1,5 triliun) untuk anak-anak yang terlantar akibat perang dengan melelang medali emas Hadiah Nobel Perdamaiannya di New York.
Dmitry Muratov, pemimpin redaksi surat kabar investigasi Novaya Gazeta, memenangkan hadiah Nobel tahun lalu, bersama dengan jurnalis Maria Ressa dari Filipina, atas perjuangannya selama tiga dekade untuk kebebasan berekspresi.
Pada bulan Maret, Novaya Gazeta menangguhkan operasi setelah Moskow mengeluarkan undang-undang yang memberikan hukuman penjara yang berat terhadap siapa pun yang mengkritik invasi Rusia ke Ukraina.