Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen NATO Desak Negara Barat Pasok Lebih Banyak Senjata Berat untuk Ukraina

Kompas.com - 15/06/2022, 07:17 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

DEN HAAG, KOMPAS.com - Sekjen NATO Jens Stoltenberg secara terang-terangan mengatakan negara-negara Barat harus mengirim lebih banyak persenjataan berat ke Ukraina untuk memerangi kemajuan Rusia di timur negara itu.

"Ya, Ukraina seharusnya memiliki lebih banyak senjata berat," kata Stoltenberg dalam konferensi pers di Den Haag, Belanda setelah bertemu dengan para pemimpin tujuh sekutu NATO Eropa menjelang KTT penting, Selasa (14/6/2022).

Stoltenberg mengatakan NATO sudah meningkatkan pengiriman dan para pejabat akan bertemu di Brussels, Belgia pada Rabu (15/6/2022), untuk mengoordinasikan dukungan lebih lanjut termasuk persenjataan berat.

Baca juga: Paus Fransiskus: Invasi Rusia ke Ukraina Bisa Jadi karena Provokasi NATO

“Karena mereka sangat bergantung pada itu untuk dapat melawan invasi brutal Rusia,” kata Stoltenberg, dilansir dari AFP.

Ukraina telah berulang kali meminta senjata berat dari Barat, mengkritik beberapa pemimpin Eropa karena gagal mengirimkan senjata yang menurut Kyiv perlu untuk mendorong kembali pasukan Moskwa.

Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte dan PM Denmark Mette Frederiksen menjamu Stoltenberg dan para pemimpin Polandia, Rumania, Latvia, Portugal, dan Belgia menjelang KTT NATO yang genting di Madrid pada akhir Juni.

PM Polandia Mateusz Morawiecki menyesalkan bahwa Barat "tidak berbuat cukup" untuk mendukung tetangga negaranya, Ukraina.

Baca juga: Swedia Makin Dekat Gabung NATO Usai Penuhi Tuntutan Turki

"Kami belum berbuat cukup untuk membela Ukraina, untuk mendukung rakyat Ukraina, untuk mendukung kebebasan dan kedaulatan mereka," ungkap dia pada konferensi pers.

"Dan inilah mengapa saya mendesak Anda, saya meminta Anda untuk berbuat lebih banyak untuk mengirimkan senjata, artileri ke Ukraina. Mereka membutuhkan ini untuk mempertahankan negara mereka," tambah Morawiecki.

Dia menyatakan, negara-negara Barat tidak akan memiliki "kredibilitas" jika Ukraina kalah melawan Rusia.

"Ini akan menjadi kegagalan total dan bencana bagi Uni Eropa, nilai-nilai kami dan NATO," kata Morawiecki.

Baca juga: Sejarah NATO dari Perang Dingin hingga Perang Rusia-Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com