Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Hari Perang Rusia-Ukraina: Menilik Kerugian Perang di Kedua Sisi

Kompas.com - 04/06/2022, 20:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

KYIV, KOMPAS.com - Pakar Barat menilai Rusia pertaruhkan “biaya yang sangat besar” untuk menguasai wilayah teritorial yang terbatas selama 100 hari perang di Ukraina.

Militer Ukraina memperkirakan menewaskan lebih dari 30.000 tentara Rusia. Rusia belum memperbarui jumlah kematian militernya sejak akhir Maret, ketika dikatakan 1.351 tentara telah tewas. 

Al Jazeera yang mewartakan hal tersebut pada Jumat (3/6/2022) tidak dapat memverifikasi klaim militer kedua belah pihak secara independen.

PBB mengatakan lebih dari 4.000 warga sipil telah tewas di Ukraina, dan memperkirakan jumlah korban sipil yang sebenarnya jauh lebih tinggi.

Ukraina menuduh Rusia mendeportasi paksa hampir setengah juta warga Ukraina ke Rusia. Lebih dari 6,6 juta orang Ukraina telah meninggalkan negara itu, menurut PBB.

Lalu bagaimana biaya material untuk kedua belah pihak?

Baca juga: Masuki Hari Ke-100, Ini 5 Hal Perang Rusia Vs Ukraina yang Mengubah Dunia

Kerugian jangka pendek perang Rusia Ukraina

Menteri keuangan Ukraina Serhiy Marchenko, mengatakan perang sejauh ini telah menelan biaya 8,3 miliar dollar AS untuk pengeluaran militer dan kemanusiaan, seperdelapan dari anggaran tahunan Ukraina.

Kyiv School of Economics melaporkan bahwa kerusakan infrastruktur Ukraina berjumlah sekitar 100 miliar dollar AS, dan beberapa analis mengatakannya lebih tinggi.

Tetapi Ukraina telah menerima sumbangan peralatan dan bantuan – 53,6 miliar dollar AS dari AS, dan 4,8 miliar dollar AS dari Uni Eropa. Komitmen untuk rekonstruksi mungkin jumlahnya lebih besar.

Rusia telah menderita lebih sedikit kerugian ekonomi dalam jangka pendek.

Majalah Forbes menghitung ongkos perang Rusia di Ukraina melalui kerugian peralatan militernya mencapai 13 miliar dollar AS, tetapi ini digantikan oleh ekspor energi, menurut para ekonom.

Seorang prajurit Ukraina berjalan melewati pabrik pembuatan gipsum yang hancur akibat pengeboman Rusia di Bakhmut, Ukraina, Sabtu (28/5/2022). Pertempuran telah berkecamuk di sekitar Lysychansk dan Sievierodonetsk di wilayah Luhansk.AP PHOTO/FRANCISCO SECO Seorang prajurit Ukraina berjalan melewati pabrik pembuatan gipsum yang hancur akibat pengeboman Rusia di Bakhmut, Ukraina, Sabtu (28/5/2022). Pertempuran telah berkecamuk di sekitar Lysychansk dan Sievierodonetsk di wilayah Luhansk.

“Gas (alam) memiliki pasokan yang tidak elastis, sehingga harga naik dan Anda (konsumen) membuat pendapatan Rusia naik dua kali lipat sejak awal perang – sekitar 60 miliar AS,” kata George Papakonstantinou, profesor ekonomi di European University Institute.

“Jadi jika Anda berpikir perang itu menelan biaya sekitar 1 miliar dollar AS per hari dan mereka menghasilkan 1 miliar dollar AS sehari, itu seimbang,” katanya kepada Al Jazeera dilansir pada Jumat (3/6/2022).

Rubel telah pulih setelah sanksi terhadap ekonomi Rusia.

Sementara larangan ekspor barang dan jasa Barat ke Rusia telah memberi negara itu surplus neraca berjalan yang sehat, dan permintaan mata uang asing sangat rendah, menurut analis pasar.

Baca juga: Presiden Perancis: Putin Bikin Kesalahan Bersejarah di Ukraina

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ayah Ini Hukum Balitanya Makan Cabai, Tak Disangka Bikin Tersedak dan Tewas, Berujung Depresi

Ayah Ini Hukum Balitanya Makan Cabai, Tak Disangka Bikin Tersedak dan Tewas, Berujung Depresi

Global
Diminta Tolong Mencarikan Pacar, Begini Balasan Jenaka Polisi India

Diminta Tolong Mencarikan Pacar, Begini Balasan Jenaka Polisi India

Global
Qatar: Posisi Israel Tak Jelas soal Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden

Qatar: Posisi Israel Tak Jelas soal Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden

Global
Wahana Chang'e-6 Milik China Lepas Landas dari Sisi Jauh Bulan, Apa yang Dibawa?

Wahana Chang'e-6 Milik China Lepas Landas dari Sisi Jauh Bulan, Apa yang Dibawa?

Global
Monyet-monyet Mati Tenggelam di Sumur akibat Gelombang Panas India

Monyet-monyet Mati Tenggelam di Sumur akibat Gelombang Panas India

Global
   Korea Selatan Resmi Setop Sepenuhnya Perjanjian Militer dengan Korea Utara Buntut Teror Balon Sampah

Korea Selatan Resmi Setop Sepenuhnya Perjanjian Militer dengan Korea Utara Buntut Teror Balon Sampah

Global
Gedung Putih: Semua Keputusan Proposal Damai Gaza Bergantung Respons Hamas

Gedung Putih: Semua Keputusan Proposal Damai Gaza Bergantung Respons Hamas

Global
Nasib Para Aktivis Pro-Demokrasi Tragedi Khartoum Selama Perang Sudan

Nasib Para Aktivis Pro-Demokrasi Tragedi Khartoum Selama Perang Sudan

Internasional
Kisah Jurnalis Selundupkan Foto dan Video Ikonik 'Manusia Tank' di Peristiwa Tiananmen

Kisah Jurnalis Selundupkan Foto dan Video Ikonik "Manusia Tank" di Peristiwa Tiananmen

Internasional
Gunung Kanlaon Meletus, Filipina Evakuasi 2.800 Penduduk, Penerbangan Dibatalkan

Gunung Kanlaon Meletus, Filipina Evakuasi 2.800 Penduduk, Penerbangan Dibatalkan

Global
Microsoft Sebut Rusia Manfaafkan Deepfake Tom Cruise Ganggu Olimpiade Paris

Microsoft Sebut Rusia Manfaafkan Deepfake Tom Cruise Ganggu Olimpiade Paris

Global
AS Ingin PBB Adopsi Usulan Biden Terkait Gencatan Senjata Gaza

AS Ingin PBB Adopsi Usulan Biden Terkait Gencatan Senjata Gaza

Global
Gunung Kilauea di Hawaii, Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia, Meletus

Gunung Kilauea di Hawaii, Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia, Meletus

Global
Rangkuman Hari Ke-831 Serangan Rusia ke Ukraina: 3 Tewas di Ukraina | Serangan Lebih Besar ke Rusia

Rangkuman Hari Ke-831 Serangan Rusia ke Ukraina: 3 Tewas di Ukraina | Serangan Lebih Besar ke Rusia

Global
Polisi San Francisco Tangkap 70 Pengunjuk Rasa yang Terobos Konsulat Israel

Polisi San Francisco Tangkap 70 Pengunjuk Rasa yang Terobos Konsulat Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com