Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Klaim Tak Punya Rencana Serang Rusia dengan Rudal AS

Kompas.com - 03/06/2022, 20:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak menegaskan pada Jumat (3/6/2022), bahwa Ukraina tidak berencana menggunakan sistem roket peluncuran ganda yang diterimanya dari Amerika Serikat (AS) untuk menyerang fasilitas di Rusia.

"Ukraina mengobarkan perang defensif dan tidak berencana menggunakan MLRS untuk menyerang fasilitas di Rusia," kata dia dalam sebuah posting Twitter.

"Mitra kami tahu di mana senjata mereka digunakan," tambah Mykhailo Podolyak, dilansir dari Reuters.

Baca juga: Rusia Tuding Negosiator Ukraina Dikendalikan oleh AS dan Inggris

Podolyak selama ini dikenal sebagai negosiator kunci dari Ukraina untuk pembicaraan sebelumnya dengan Rusia.

Dia cukup sering memberikan keterangan kepada publik perihal perkembangan perang Rusia-Ukraina. 

Belum lama ini, Podolyak menyatakan bahwa kesepakatan apa pun dengan Rusia tidak dapat dipercaya.

Dia menambahkan satu-satunya cara untuk menghentikan invasi Rusia adalah dengan kekerasan.

"Setiap kesepakatan dengan Rusia tidak bernilai sepeser pun," tulis Podolyak di aplikasi perpesanan Telegram.

"Apakah mungkin untuk bernegosiasi dengan negara yang selalu berbohong secara sinis dan propagandis?" kata dia.

Baca juga: Roman Abramovich dan Negosiator Ukraina Diduga Diracuni Saat Perundingan Damai

Rusia dan Ukraina sendiri telah saling menyalahkan setelah pembicaraan damai terhenti, dengan negosiasi tatap muka terakhir yang diketahui pada 29 Maret.

Kremlin mengatakan awal bulan ini Ukraina tidak menunjukkan kesediaan untuk melanjutkan pembicaraan damai, sementara para pejabat di Kyiv menyalahkan Rusia atas kurangnya kemajuan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengatakan bahwa, satu-satunya orang yang layak diajak bicara adalah Presiden Rusia Vladimir Putin, karena dialah yang membuat semua keputusan.

"Tidak masalah apa yang dikatakan menteri luar negeri mereka. Tidak masalah jika dia mengirim beberapa kelompok negosiasi kepada kami. Sayangnya, semua orang ini bukan siapa-siapa," katanya kepada televisi Belanda dalam sebuah wawancara yang direkam pada Jumat pekan lalu.

Putin mengatakan pasukan Rusia sedang dalam operasi khusus untuk mendemiliterisasi Ukraina dan menyingkirkannya dari nasionalis radikal anti-Rusia.

Ukraina dan sekutunya menyebut itu dalih palsu.

Baca juga: Sepak Terjang Peimimpin Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar, Veteran Perang yang Usir Soviet hingga Negosiator Ulung

"Rusia telah membuktikan bahwa itu adalah negara barbar yang mengancam keamanan dunia," kata Podolyak.

"Seorang barbar hanya bisa dihentikan dengan paksa," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com