Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zelensky: Para Pejabat Rusia Tak Punya Kuasa di Hadapan Putin

Kompas.com - 29/05/2022, 12:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak, mengatakan bahwa setiap perjanjian dengan Rusia tidak dapat dipercaya.

Podolyak, yang juga merupakan negosiator pembicaraan damai, menambahkan bahwa satu-satunya cara untuk menghentikan invasi Moskwa adalah dengan kekuatan.

“Setiap kesepakatan dengan Rusia tidak bernilai sepeser pun,” tulis Podolyak di aplikasi perpesanan Telegram, sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (29/5/2022).

Baca juga: Jawaban Rusia ketika Ditanya: Apa Putin Akan Menggunakan Senjata Nuklir Taktis di Ukraina?

“Apakah mungkin untuk bernegosiasi dengan negara yang selalu berbohong secara sinis dan propagandis?” sambung Podolyak.

Rusia dan Ukraina saling menyalahkan setelah pembicaraan damai terhenti, dengan negosiasi tatap muka terakhir yang diketahui pada 29 Maret.

Awal bulan ini, Kremlin menuturkan bahwa Ukraina tidak menunjukkan kesediaan untuk melanjutkan pembicaraan damai.

Di sisi lain, para pejabat di Kyiv menyalahkan Rusia atas kurangnya kemajuan atas pembicaraan damai.

Baca juga: Warga Lituania Patungan Beli Drone Canggih untuk Ukraina, Ingin Jadi Contoh Dunia

Sebelumnya, Zelensky berujar bahwa satu-satunya orang yang layak diajak bicara adalah Presiden Rusia Vladimir Putin, karena dialah yang membuat semua keputusan.

Reuters melaporkan, Zelensky menuturkan bahwa para pejabat Rusia tidak punya kuasa di hadapan Putin.

“Tidak peduli apa yang dikatakan menteri luar negeri mereka. Tidak peduli dia mengirim beberapa kelompok negosiasi kepada kami,” papar Zelensky.

“Sayangnya, semua orang ini bukan siapa-siapa,” ujar Zelensky kepada televisi Belanda dalam wawancara yang direkam pada Jumat (27/5/2022).

Baca juga: Peringatan Pemimpin Chechnya: Ukraina Beres, Polandia Selanjutnya

Putin menyebut invasinya ke Ukraina sebagai “operasi militer khusus” untuk mendemiliterisasi Ukraina dan menyingkirkannya dari nasionalis radikal anti-Rusia.

Namun, Ukraina dan para sekutunya menyebut alasan Putin tersebut sebagai dalih palsu.

“Rusia telah membuktikan bahwa itu adalah negara barbar yang mengancam keamanan dunia. Seorang barbar hanya bisa dihentikan dengan kekuatan,” kata Podolyak.

Baca juga: Ukraina Kecam Muncul Kapal Angkut 2.700 Ton Logam dari Mariupol ke Rusia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com