Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Akan Berbagi Teknologi untuk Membuat Vaksin Covid-19

Kompas.com - 13/05/2022, 10:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) akan berbagi teknologi yang dapat digunakan untuk membuat vaksin Covid-19 melalui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Berbicara pada KTT Global Covid-19 kedua yang diselenggarkan pada Kamis (12/5/2022), Biden meminta Kongres untuk menyediakan dana tambahan sehingga AS dapat berkontribusi lebih banyak untuk respons pandemi global.

"Kami akan menyediakan teknologi kesehatan yang dimiliki oleh pemerintah Amerika Serikat, termasuk protein lonjakan stabil yang digunakan dalam banyak vaksin Covid-19," kata Biden dalam pidato pembukaannya.

Baca juga: Indonesia dan 4 Negara Lain Jadi Tuan Rumah KTT Global Covid-19

KTT yang diselenggarakan bersama oleh Amerika Serikat, Belize, Jerman, Indonesia, dan Senegal itu diadakan secara virtual untuk membahas upaya mengakhiri pandemi dan mempersiapkan ancaman kesehatan di masa depan.

KTT Global Covid-19 diatur untuk membangun upaya dan komitmen yang dibuat pada KTT Global Covid-19 pertama pada bulan September 2021.

Ini termasuk membuat lebih banyak orang divaksinasi, mengirim tes dan perawatan ke populasi berisiko tertinggi, memperluas perlindungan kepada petugas kesehatan, dan menghasilkan pembiayaan untuk kesiapsiagaan pandemi.

Menurut Gedung Putih, KTT Global Covid-19 telah mengumpulkan lebih dari 3 miliar dollar AS dalam pendanaan baru untuk memerangi pandemi, termasuk lebih dari 2 miliar dollar AS untuk tanggapan segera dan 962 juta dollar AS dalam komitmen untuk dana kesiapsiagaan pandemi Bank Dunia.

Baca juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah Bersama KTT Global Covid-19 Kedua pada Mei

Kontribusi tersebut termasuk AS yang memberikan kontribusi tambahan 200 juta dollar AS untuk dana kesehatan global untuk kesiapsiagaan pandemi di masa depan di Bank Dunia, sehingga total kontribusinya menjadi 450 juta dollar AS.

Uni Eropa mengaku siap menyediakan 300 juta euro untuk dukungan vaksinasi, dan 450 juta dollar AS untuk dana kesiapsiagaan. Sementara, LSM, filantropi, dan sektor swasta menghasilkan lebih dari 700 juta dollar AS dalam bentuk komitmen baru.

KTT Global Covid-19 kedua setidaknya dihadiri juga oleh 14 negara lain, serta WHO, Komisi Eropa, perusahaan sektor swasta seperti Google (GOOGL.O), dan organisasi non-pemerintah. 

"KTT ini adalah kesempatan untuk memperbarui upaya kami, untuk menjaga agar pandemi ini terkendali dan mencegah krisis kesehatan di masa depan," kata Biden, dilansir dari Reuters.

Dia meminta para pemimpin dunia untuk mempertimbangkan bagaimana negara mereka dapat berkontribusi lebih jauh untuk respons pandemi global.

"Itulah sebabnya saya terus menyerukan Kongres di rumah untuk mengambil tindakan mendesak untuk menyediakan dana darurat Covid-19," katanya.

"Permintaan itu juga termasuk 5 juta dollar AS untuk menjaga kemitraan global kami dalam perang melawan Covid-19, untuk mempertahankan upaya kami untuk mendapatkan tembakan di tangan orang-orang di seluruh dunia," jelas dia.

Biden telah meminta Kongres untuk lebih dari 22,5 miliar dollar AS dana tanggapan Covid-19 tambahan, termasuk 5 miliar dollar AS untuk bantuan internasional, tetapi anggota parlemen gagal meloloskan tagihan pendanaan apa pun dan mereka yang merundingkan paket tersebut tidak dapat menyepakati cara membayar tanggapan global. 

Baca juga: Korea Utara Konfirmasi Kematian Pertama akibat Covid-19 dan 187.000 Orang Diisolasi karena Demam

Sementara pendanaan tambahan AS mungkin terhenti, komitmen untuk berbagi 11 teknologi Covid-19 dengan Medicines Patent Pool (MPP) yang didukung PBB akan membantu meningkatkan akses ke vaksin, perawatan, dan tes di negara-negara berpenghasilan rendah dengan memungkinkan mereka untuk bekerja pada versi generik, kata WHO.

“Melalui berbagi dan memberdayakan negara-negara berpenghasilan rendah untuk memproduksi alat kesehatan mereka sendiri, kami dapat memastikan masa depan yang lebih sehat bagi semua orang,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Teknologi tersebut akan dilisensikan oleh US National Institutes for Health ke WHO's Covid-19 Technology Access Pool (C-TAP) dan MPP, inisiatif yang dibentuk untuk berbagi pengetahuan dengan produsen di seluruh dunia, memungkinkan mereka untuk bekerja pada versi generik dari alat utama Covid-19.

Para ilmuwan di NIH bekerja dengan Moderna (MRNA.O) untuk mengembangkan suntikan Covid-19.

"AS telah mengirimkan lebih dari 500 juta dosis vaksin ke lebih dari 100 negara sebagai bagian dari 1,2 miliar dosis yang dijanjikan pada KTT pertama pada September dan telah berkomitmen lebih dari 19 miliar dollar AS dalam pendanaan untuk vaksin, tes, perawatan, dan bentuk lain dari bantuan vaksin," kata Biden.

"Masih banyak yang harus dilakukan. Pandemi ini belum berakhir. Hari ini, kami menandai tonggak sejarah yang tragis di Amerika Serikat, 1 juta kematian akibat Covid, 1 juta kursi kosong di sekitar meja makan keluarga. Masing-masing tak tergantikan," tambah dia.

Baca juga: WHO Pelajari Apakah Covid-19 Punya Peran dalam Kasus Hepatitis Misterius pada Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com