Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Bantah WHO yang Sebut 4 Juta Pasien Covid Meninggal di Negaranya

Kompas.com - 19/04/2022, 12:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - India membantah laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebutkan, empat juta pasien Covid-19 meninggal di negara tersebut.

The New York Times pekan lalu melaporkan, New Delhi menghentikan rilis penelitian tersebut setelah memperdebatkan jumlah kematian sebenarnya di India yang secara resmi dicatat 520.000, tetapi dilaporkan WHO delapan kali lipat lebih tinggi.

Adapun jurnal Lancet bulan lalu dan studi Februari di jurnal Science menghitung jumlah kematian akibat Covid India setidaknya 3,2 juta.

Baca juga: Di India Sempat Muncul Juga Wanita Jadi Imam Shalat Jumat

Namun, Kementerian Kesehatan India pada akhir pekan mengatakan, pemodelan matematika WHO tentang pandemi itu dipertanyakan dan tidak terbukti secara statistik.

Beberapa kekhawatiran diajukan ke WHO atas laporan tersebut, termasuk apa yang dikatakan Kemenkes India sebagai asumsi aneh tentang hubungan suhu yang lebih rendah dan kematian bulanan.

India juga menyuarakan keberatannya melalui beberapa komunikasi dan pertemuan formal sejak November lalu, menurut Kemenkes negara itu.

"Tanggapan yang memuaskan belum diterima dari WHO," tambahnya dikutip dari AFP.

Sementara itu, AFP belum dapat menghubungi WHO untuk meminta komentar.

Para pejabat India sebelumnya memperdebatkan metodologi di balik studi Lancet and Science yang juga menemukan angka kematian jauh lebih tinggi.

India dilanda tsunami Covid tahun lalu yang menyebabkan ribuan orang meninggal setiap hari pada puncaknya. Pasien membanjiri rumah sakit dan jenazah memenuhi krematorium.

Baca juga: Menengok Cara India Redakan Tsunami Covid-19, Bisakah Indonesia Tiru?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com