Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang KTT AS-ASEAN, Ini Harapan AS Terkait Kemitraan Strategis dengan Indonesia

Kompas.com - 11/05/2022, 19:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden akan menyambut para pemimpin negara ASEAN di Washington DC, Amerika Serikat pada Kamis (12/5/2022) dan Jumat (13/5/2022) untuk KTT Khusus AS-ASEAN atau ASEAN-AS Special Summit.

KTT Khusus AS-ASEAN akan menunjukkan komitmen berkelanjutan Amerika Serikat terhadap ASEAN, mengakui peran sentral-nya dalam menyampaikan solusi berkesinambungan untuk tantangan paling mendesak di kawasan, serta memperingati 45 tahun hubungan AS-ASEAN.

KTT AS-ASEAN ini merupakan kelanjutan partisipasi Presiden Biden dalam KTT AS-ASEAN pada Oktober 2021.

Baca juga: UE Akui Paspor Vaksin Covid-19 dari 3 Negara ASEAN, Bagaimana Indonesia?

KTT Khusus AS-ASEAN tahun ini ditujukan untuk memperluas peran serta AS dengan ASEAN dalam upaya pemulihan Covid-19 dan ketahanan kesehatan, melawan krisis iklim, mendorong pertumbuhan ekonomi, mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, serta memperdalam hubungan antarmasyarakat.

Kemitraan strategis AS-Indonesia

Sehubungan dengan KTT Khusus AS-ASEAN, Duta Besar (Dubes) AS untuk Indonesia Sung Kim, mengatakan AS tetap berkomitmen terhadap arsitektur regional yang berpusat pada ASEAN, di jantung Indo-Pasifik, serta mendukung peran ASEAN yang kuat, terpadu, dan konstruktif dalam menangani isu-isu kawasan.

Dubes AS Kim juga menyampaikan pemikirannya mengenai hubungan dan kemitraan AS-Indonesia.

"Menggambarkan hubungan AS-Indonesia, saya sangat optimistis. Kemitraan kita kuat dan dinamis, dan sangat berarti bagi kedua negara kita dan negara-negara lainnya," ungkap Kim dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com dari Kedutaan Besar AS di Indonesia, Rabu (11/5/2022).

Baca juga: Indonesia dan Jerman Saling Mendekat Jelang KTT G7?

Dalam banyak cara, kata dia, Kemitraan Strategis AS-Indonesia sangat penting untuk mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

"Komitmen bersama kita akan nilai-nilai demokrasi berarti kita dapat bekerja sama mendorong aksi internasional untuk demokrasi, HAM, dan aturan berbasis hukum," beber Kim.

Dia menjelaskan, secara ekonomi, perdagangan barang dua arah pada tahun lalu telah meningkat lebih dari 30 persen.

Kim menilai, AS dan Indonesia  asih punya banyak potensi sebagai negara dengan populasi penduduk terbanyak ketiga dan keempat di dunia.

"Kami juga bangga menjadi mitra militer terbesar Indonesia," ujar dia.

Kim menyampaikan, AS dan Indonesia perlu membangun pula kemitraan untuk mengatasi krisis iklim.

"Tentu saja, terkait salah satu isu terpenting bagi generasi kita, kita terus memperdalam peran serta dalam krisis iklim. Saat ini merupakan dekade penentu untuk tindakan terkait iklim, dan Indonesia berpotensi untuk menjadi pemimpin iklim global," jelas dia.

Baca juga: Kremlin: Belum Ada Keputusan Putin Akan Terbang ke Bali atau Ikut secara Daring KTT G20

"Oleh karena ini semua, seiring dengan kolaborasi berkelanjutan kita dalam infrastruktur kesehatan global, upaya melawan Covid-19, dan hubungan kebudayaan dan pendidikan yang mendalam, saya merasa terhormat bisa bertugas di Indonesia saat ini," tambah Kim.

"Saya menantikan melihat hubungan AS dengan Indonesia dan ASEAN yang semakin kuat dan sukses di tahun-tahun mendatang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com