Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Isi Proposal Biden untuk Kongres AS, Aset Rusia Bisa Disita untuk Bantu Ukraina

Kompas.com - 29/04/2022, 13:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden mengirim pada Kongres garis besar langkah-langkah untuk memperketat penegakan sanksi terhadap Rusia.

Biden pada akhirnya akan menggunakan aset yang disita untuk membantu Ukraina membangun kembali setelah diinvasi Rusia.

Dilansir The Hill, paket proposal akan membentuk otoritas baru untuk menyita properti oligarki Rusia dan menindak penghindaran sanksi.

Baca juga: Perkuat Aliansi, Biden Akan Bersafari ke Jepang dan Korsel pada Mei

Aturan juga menetapkan protokol baru tentang bagaimana dana yang disita dapat digunakan untuk membantu Ukraina.

Proposal legislatif akan merampingkan proses perampasan properti yang dimiliki oligarki Rusia.

Hal ini menciptakan pelanggaran pidana baru yang akan membuat seseorang secara sadar atau sengaja memiliki hasil yang diperoleh langsung dari transaksi korup dengan pemerintah Rusia menjadi ilegal.

Ini juga akan memungkinkan penyitaan aset yang mungkin digunakan oligarki Rusia untuk menghindari sanksi, dan akan menjadikan penghindaran sanksi sebagai “aktivitas pemerasan”.

Departemen Kehakiman nantinya akan mendapat fleksibilitas yang lebih besar untuk menghukum mereka yang menghindari sanksi.

Baca juga: Langgar Janji Kampanye, Pemerintahan Biden Izinkan Pengeboran Migas di Tanah Federal

Proposal tersebut juga akan memperpanjang undang-undang pembatasan dari lima tahun menjadi sepuluh tahun untuk penuntutan kejahatan pencucian uang asing.

Hal ini memberi penyelidik AS lebih banyak waktu untuk "mengikuti uang" dan mengejar kasus rumit dimana oligarki mentransfer kekayaan di berbagai yurisdiksi.

Usulan Biden juga akan memungkinkan AS untuk menggunakan dana yang hilang dari oligarki Rusia “untuk memulihkan kerugian agresi Rusia terhadap Ukraina.”

Dalam mengumumkan kontur paket, Pemerintahan Biden akan dibantu Departemen Keuangan, Departemen Kehakiman, Departemen Luar Negeri dan Departemen Perdagangan.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-49 Serangan Rusia ke Ukraina, Moskwa Klaim Kuasai Mariupol, Biden Sebut Invasi Sebagai Genosida

Hal itu diumumkan sebelum pidato yang direncanakan Biden pada Kamis (28/4/2022) pagi, yang menguraikan permintaan Kongres untuk meloloskan paket bantuan tambahan untuk Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com