Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-51 Serangan Rusia ke Ukraina, Moskwa Gunakan Bomber Jarak Jauh, 2.864 Orang Dievakuasi

Kompas.com - 16/04/2022, 06:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung selama 51 hari pada Jumat (15/4/2022) sejak dilancarkan pada 24 Februari.

Kapal jelajah berpeluru kendali milik Rusia, Mosva, telah tenggelam setelah Ukraina mengeklaim menyerangnya dengan rudal.

Tenggelamnya Moskva merupakan salah satu pukulan berat bagi Rusia dan memberikan simbol perlawanan yang kuat dari Kyiv terhadap musuh.

Berikut kami rangkumkan invasi Rusia ke Ukraina hari ke-51, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Kapal Selam Rusia Tembakkan Rudal di Laut Jepang

Pertempuran

Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan, Rusia menggunakan bomber jarak jauh untuk pertama kalinya untuk menyerang kota pelabuhan Mariupol yang terkepung.

Rusia mengatakan, pasukannya telah mengambil kendali penuh atas Pabrik Baja Ilyich di Mariupol. Laporan tersebut tidak dapat dikonfirmasi.

Bombardir Rusia menghantam daerah perumahan di Kota Kharkiv, menewaskan tujuh orang termasuk seorang anak kecil dan melukai 34 lainnya.

Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk melaporkan, 2.864 orang telah dievakuasi dari daerah konflik pada Jumat, termasuk 363 orang dari Mariupol.

Baca juga: Kapal Perang Moskva Tenggelam, Rusia Balas Hancurkan Pabrik Rudal Ukraina

Lebih dari 20 bangunan dan sebuah sekolah rusak akibat serangan Ukraina di sebuah desa Rusia di wilayah Belgorod pada Kamis, kantor berita TASS melaporkan.

Kementerian Pertahanan Rusia mengaku telah menyerang sasaran militer di tepi Kyiv dengan rudal jelajah.

Kementerian Pertahanan Rusia juga menjanjikan lebih banyak serangan terhadap Ibu Kota Ukraina, Kyiv, sebagai tanggapan atas serangan Ukraina terhadap sasaran Rusia.

Gubernur Luhansk mendesak penduduk di enam kota untuk mengungsi, menambahkan bahwa satu orang telah tewas dan lima terluka dalam bombardir Rusia di Kota Kreminna.

Baca juga: Tekan Rusia, Warga Jerman Diminta Hemat Energi

Diplomasi

Moskwa mengusir 18 karyawan delegasi Uni Eropa ke Rusia sebagai pembalasan atas pengusiran Uni Eropa atas 19 orang Rusia awal bulan ini.

Rusia telah memperingatkan AS bahwa akan ada konsekuensi yang tidak dapat diprediksi jika Washington terus mempersenjatai Ukraina.

Baca juga: Polemik China-Taiwan dalam Pusaran Konflik Rusia-Ukraina


Ekonomi dan bisnis

Produsen baja terbesar Ukraina, Metinvest, mengatakan bahwa perusahaannya tidak akan pernah beroperasi di bawah pendudukan Rusia.

Sejauh ini, Ukraina telah kehilangan akses ke 30 persen hingga 40 persen dari kapasitas produksi metalurginya di Mariupol.

Moody's mengatakan, Rusia mungkin mengalami gagal bayar karena mencoba membayar obligasi dollar AS dalam rubel.

Itu akan menjadi salah satu konsekuensi paling parah hingga saat ini karena Moskwa dikeluarkan dari sistem keuangan Barat sejak invasi ke Ukraina.

Baca juga: Direktur CIA: AS Tak Bisa Anggap Enteng Kemungkinan Rusia Pakai Senjata Nuklir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com