Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Berkampanye, PM Australia Dimaki Langsung oleh Warga yang Kecewa

Kompas.com - 08/04/2022, 13:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Masalah biaya hidup di kalangan warga sudah menjadi perhatian utama oleh koalisi Partai Liberal dan Nasional serta oposisi Partai Buruh.

Sebelumnya, Pemerintah Koalisi mengumumkan pemberian bantuan tunai sebesar 250 dollar Australia untuk penerima pensiun dalam anggaran federal.

Tapi kebijakan ini dikritik oleh sejumlah organisasi layanan sosial karena dianggap tidak akan cukup.

Baca juga: Masih 15 Tahun, Remaja Berdarah Indonesia Ini Kuliah Kedokteran di Australia

Sementara Partai Buruh berjanji untuk meninjau tunjangan kesejahteraan. Mereka berniat untuk menaikkan jumlahnya jika menang pemilu. Tapi mereka selalu menolak untuk menyebutkan seberapa banyak kenaikannya.

Menghadapi makian dari warga di sebuah pub bukanlah satu-satunya tantangan yang dihadapi PM Morrison pekan ini.

Tingkah laku dan karakternya juga dipertanyakan berkaitan dengan persaingan dalam penentuan calon anggota legislatif (caleg) yang terjadi di New South Wales.

Intervensi pengurus Partai Liberal tingkat federal oleh PM Morrison dan dua orang lainnya yang mengabaikan pengurus tingkat negara bagian dalam penunjukan beberaoa caleg untuk daerah pemilihan (dapil) di New South Wales kini digugat ke Mahkamah Agung (High Court) Australia.

Pencalegan PM Morrison sendiri untuk Dapil Cook pada 2007 kini diperiksa kembali, karena munculnya tuduhan penggunaan isu ras untuk menyingkirkan saingannya.

Baca juga: China Akan Bisa Mengerahkan Pasukan ke Negara Pasifik, Australia Keluarkan Peringatan

Michael Towke, bakal caleg Partai Liberal yang akhirnya dikalahkan PM Morrison saat itu, menyebutkan bahwa satusnya sebagai keturunan Lebanon telah digunakan untuk menyerangnya.

PM Morrison sudah berulang kali membantah tuduhan itu dan menjelaskannya sebagai sebuah "penghinaan yang jahat".

Tapi Michael mengatakan kepada acara The Project dari Channel Ten jika Perdana Menteri "saat ini tidak cukup memiliki kredibilitas dalam soal kebenaran".

"Maksud saya, pihaknya sendiri sudah mengatakannya … (Wakil Perdana Menteri) Barnaby Joyce menyebutnya bukan hanya pembohong, tapi pembohong yang berulang-ulang," kata Michael Towke.

Baca juga: Perahu Nelayan Indonesia Tenggelam di Perairan Australia, 9 Orang Diduga Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com