Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

El Salvador Umumkan Keadaan Darurat Setelah 62 Orang Lebih Tewas Terkait Aksi Geng

Kompas.com - 27/03/2022, 19:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

SAN SALVADOR, KOMPAS.com - Anggota parlemen El Salvador pada Minggu (27/3/2022), mengumumkan keadaan darurat saat negara itu menghadapi gelombang pertumpahan darah terkait geng yang telah menewaskan puluhan orang hanya dalam dua hari.

Kekerasan geng telah melonjak di El Salvador, dengan polisi melaporkan bahwa 62 orang tewas pada Sabtu (26/3/2022) saja.

Menurut angka resmi, 12 pembunuhan terjadi di departemen pusat La Libertad, dengan ibu kota San Salvador dan departemen barat Ahuachapan masing-masing mencatat sembilan.

Baca juga: Wanita El Salvador yang Dipenjara 30 Tahun karena Aborsi, Dibebaskan Setelah 10 Tahun

Sisanya didistribusikan di seluruh departemen yang tersisa di negara itu.

Beberapa jam sebelumnya, polisi dan militer El Salvador menangkap beberapa pemimpin geng Mara Salvatrucha (MS-13) atas serentetan pembunuhan.

"Kami tidak akan mundur dalam perang melawan geng ini, kami tidak akan berhenti sampai penjahat yang bertanggung jawab atas tindakan ini ditangkap dan dibawa ke pengadilan," tulis Polisi Sipil Nasional El Salvador di Twitter, dikutip dari AFP.

Menanggapi lonjakan kekerasan, Presiden El Salvador Nayib Bukele lantas meminta legislative negara itu, yang dikendalikan oleh partainya yang berkuasa, untuk menyetujui keadaan darurat, di mana kebebasan tertentu dibatasi.

Anggota parlemen kemudian mengabulkannya pada Minggu pagi waktu setempat, dalam sebuah dekrit yang "menyatakan rezim darurat di seluruh wilayah nasional berasal dari gangguan serius terhadap ketertiban umum oleh kelompok kriminal".

Deklarasi yang disetujui oleh mayoritas besar anggota paerlemen itu membatasi kebebasan berkumpul, korespondensi, dan komunikasi yang tidak dapat diganggu gugat, dan memungkinkan penangkapan tanpa surat perintah.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Taliban Usir Ribuan Warga dari Rumahnya Tanpa Alasan | Warga El Salvador Demo Tolak Bitcoin

"Kami menyetujui #emergencyregime yang akan memungkinkan Pemerintah kami untuk melindungi kehidupan orang-orang Salvador dan menghadapi kriminalitas secara langsung," kata Presiden Majelis Legislatif El Salvador, Ernesto Castro dalam sebuah tweet.

Menurut Castro, Presiden El Salvador menyampaikan bahwa sejak Sabtu, negaranya mengalami lonjakan kasus pembunuhan baru. sesuatu yang telah diupayakan oleh pemerintah dengan sangat keras untuk bisa menguranginya.

"Sementara kita memerangi penjahat di jalanan, kita harus mencoba mencari tahu apa yang terjadi dan siapa yang mendanai ini," kata Bukele dalam sebuah pernyataan yang diposting di Twitter oleh Castro.

Bukele mengatakan negara harus membiarkan agen dan tentara melakukan pekerjaan dan harus membela mereka dari tuduhan yang melindungi anggota geng.

Dia juga meminta kantor kejaksaan untuk menjadi efektif dengan semua kasus anggota geng yang diproses.

Baca juga: Ribuan Warga El Salvador Demo Tolak Bitcoin, Bakar ATM Uang Kripto

Bukele memperingatkan bahwa dirinya akan mengawasi hakim yang mendukung penjahat.

Pengacara hak asasi manusia pemerintah Ricardo Martinez meminta penduduk untuk "tetap tenang" dan berkontribusi pada promosi "budaya damai" di negara itu.

November 2021, El Salvador mengalami lonjakan pembunuhan lain yang merenggut nyawa sekitar 45 orang dalam tiga hari.

Geng Mara Salvatrucha dan Barrio-18, antara lain, memiliki sekitar 70.000 anggota di El Salvador, menurut pihak berwenang, dan operasi mereka melibatkan pembunuhan, pemerasan, dan perdagangan narkoba.

Menurut data resmi, negara ini mencatat 1.140 pembunuhan pada tahun 2021 atau rata-rata 18 kematian per 100.000 penduduk, kurang dari 1.341 yang terdaftar pada tahun sebelumnya dan angka terendah sejak akhir perang saudara pada tahun 1992.

Terpilih pada 2019, Bukele mendapat dukungan luas di El Salvador atas janjinya untuk memerangi kejahatan terorganisir dan meningkatkan keamanan di negara yang dilanda kekerasan itu.

Sekutunya juga memegang mayoritas besar di Kongres negara itu - situasi yang tidak terlihat sejak kesepakatan damai pada tahun 1992 mengakhiri 12 tahun perang saudara berdarah.

Tetapi, dia juga telah lama dituduh memiliki kecenderungan otoriter.

Baca juga: Dompet Bitcoin El Salvador Sudah Dipakai Lebih dari 500.000 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com