Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlawanan di Kota-kota Ukraina yang Diduduki Rusia Usai Pejabat Pro-Kremlin Coba Dipasang

Kompas.com - 15/03/2022, 18:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

Berbicara dalam sebuah video yang diunggah di Facebook pada Minggu (13/3/2022), Kolykhaiev mengatakan, "kota ini hidup dalam mode normal, Dewan Kota bekerja, semua deputi sedang bekerja, semua perusahaan utilitas berdiri dan berjalan. Kantor Wali Kota Kherson memiliki bendera melambai di depan. Kherson adalah Ukraina."

Kherson telah diduduki oleh pasukan Rusia sejak Kamis (3/3/2022). Dalam beberapa hari terakhir, setidaknya satu pejabat dewan regional Kherson memperingatkan bahwa pasukan pendudukan sedang meletakkan dasar bagi "Republik Rakyat Kherson."

Minggu (13/3/2022) pagi, ratusan demonstran memadati jalan-jalan kota yang diduduki Rusia untuk memprotes dugaan rencana Rusia.

Wali Kota mengatakan itu adalah "protes damai untuk menunjukkan bahwa posisi warga adalah bahwa Kherson adalah Ukraina."

Baca juga: Apa Itu Zona Larangan Terbang dan Kenapa Ditolak NATO di Ukraina

Menyinggung laporan manuver politik Rusia, Kolykhaiev memperingatkan bahwa "tampaknya ada pembicaraan di belakang layar yang diadakan, dan orang-orang yang ingin mengubah struktur politik negara kita dan selatan Ukraina mencoba mempengaruhi situasi ini."

Ketika pasukan Rusia perlahan-lahan merambah kota-kota besar Ukraina lainnya, tingkat pembangkangan di lokasi yang diduduki dapat menandakan pertempuran yang panjang dan sulit bagi Moskwa untuk mengkonsolidasikan kekuatan politik, jika berhasil dalam tujuan militer langsungnya.

Sementara itu, situasi kemanusiaan bagi warga Ukraina di kota-kota pendudukan terus memburuk.

Kolykhaiev mengatakan kurang dari dua minggu setelah penduduka Rusia, wilayah Kherson telah terputus dari bantuan kemanusiaan dan kehabisan sumber daya.

Dia mengatakan kota itu "tidak dapat menerima kargo kemanusiaan. Makanan sudah habis di toko-toko, kami kehabisan bensin, kami hanya memiliki minyak solar yang tersisa di pompa bensin. Kami kehabisan obat-obatan dan insulin."

“Senjata utama kami adalah persatuan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com