Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Bagikan Video “Serangan ke Menara Eiffel”, Tekan NATO Soal Zona Larangan Terbang

Kompas.com - 14/03/2022, 18:29 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KYIV, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan Ukraina mengunggah video rekayasa yang mengejutkan ke Twitter pada Sabtu (12/3/2022) yang menggambarkan serangan militer di Menara Eiffel, Paris.

Video berdurasi 45 detik, yang dimaksudkan sebagai pesan untuk NATO, menunjukkan kota Barat dibom dan mendesak NATO (North Atlantic Treaty Organization) untuk "menutup langit di atas Ukraina!"

"Pikirkan saja jika ini terjadi di ibu kota Eropa lainnya," tulis keterangan dalam video tersebut.

Baca juga: Drone dengan Bom Jatuh di Kroasia, Dipertanyakan Milik Rusia atau Ukraina?

Video dibuka dengan seorang wanita berpose di depan Menara Eiffel. Beberapa detik kemudian, sebuah ledakan mengguncang kota.

Pada satu titik, api dan asap mengelilingi Menara Eiffel dan beberapa pesawat terbang melintasi langit terbuka.

Kamera bergerak dari Menara Eiffel ke landmark Perancis lainnya seperti Basilika Sacré-Coeur. Gumpalan besar asap menyelimuti landmark, dan sirine serangan udara terdengar di kejauhan.

"Kami akan berjuang sampai akhir," bunyi tulisan penutup yang terkait dengan pesan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

"Beri kami kesempatan untuk hidup. Tutup langit di atas Ukraina atau beri kami pesawat tempur. Jika kami jatuh, Anda jatuh."

Baca juga: Ditolak AS dan NATO, Kenapa Zona Larangan Terbang Kukuh Diperjuangkan Ukraina?

Zelenskyy selama berhari-hari meminta para pemimpin Barat untuk memberlakukan zona larangan terbang.

Pekan lalu, dia mengulangi desakan itu ketika dia menggambarkan dalam sebuah video bagaimana delapan rudal Rusia "menghancurkan sepenuhnya" sebuah bandara di Vinnytsia.

Awal pekan ini, dia menegur NATO karena masih mempertimbangkan keputusan untuk menerapkan zona larangan terbang. Dia mengatakan kelambanan itu secara efektif memberi Rusia "lampu hijau" untuk terus menyerang Ukraina.

"Semua orang yang akan mati mulai hari ini juga akan mati karenamu," kata Zelensky. "Karena kelemahanmu. Karena perpecahanmu."

Baca juga: Rusia Blokade Ukraina di Laut Hitam, Isolasi Kyiv dari Perdagangan Maritim

NATO mengatakan menerapkan zona larangan terbang akan meningkatkan konflik Ukraina-Rusia menjadi "perang penuh di Eropa, yang melibatkan lebih banyak negara dan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia."

Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negara mana pun yang mencoba memberlakukan zona larangan terbang akan dianggap sebagai "peserta dalam konflik militer, dan tidak peduli anggota organisasi mana mereka."

"Tidak mungkin melakukannya, di wilayah Ukraina, itu hanya mungkin dari wilayah beberapa negara tetangga. Tetapi setiap gerakan ke arah ini akan dianggap oleh kami sebagai partisipasi dalam konflik bersenjata," tambah Putin.

Baca juga: Ukraina dan Rusia Akan Lanjutkan Perundingan Konflik pada Senin 14 Maret

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Beruang Liar di California Terobos Rumah demi Curi Sebungkus Oreo

Beruang Liar di California Terobos Rumah demi Curi Sebungkus Oreo

Global
Militer China Siap Hentikan Kemerdekaan Taiwan Secara Paksa

Militer China Siap Hentikan Kemerdekaan Taiwan Secara Paksa

Global
Keluarga Tawanan Israel Minta Netanyahu Terima Rencana Biden

Keluarga Tawanan Israel Minta Netanyahu Terima Rencana Biden

Global
Stormy Daniels Komentari Vonis Trump: Dia Harus Dipenjara

Stormy Daniels Komentari Vonis Trump: Dia Harus Dipenjara

Global
Jago Mengetik Cepat Pakai Hidung, Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia

Jago Mengetik Cepat Pakai Hidung, Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia

Global
Para Penyintas Serangan 7 Oktober Menuntut Kelompok Pro-Palestina di AS

Para Penyintas Serangan 7 Oktober Menuntut Kelompok Pro-Palestina di AS

Global
Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Lagi ke Korea Selatan, Apa Saja Isinya?

Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Lagi ke Korea Selatan, Apa Saja Isinya?

Global
Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Global
Mayoritas 'Exit Poll' Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Mayoritas "Exit Poll" Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Global
Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Global
Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Global
Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Global
Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Global
[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok 'Influencer Tuhan'

[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok "Influencer Tuhan"

Global
Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com