Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aknolt Kristian Pakpahan
Dosen Univeristas Katolik Parahyangan

Dosen Ilmu Hubungan Internasional, FISIP Universitas Katolik Parahyangan

Invasi Rusia ke Ukraina dan Perekonomian Global

Kompas.com - 24/02/2022, 16:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tujuannya membuat Rusia kekurangan akses pembiayaan untuk mengumpulkan uang atau membiayai kembali utangnya termasuk pembatasan akses ke pasar modal.

Selain lima bank Rusia, Inggris juga memberikan sanksi kepada tiga miliader Rusia, yaitu Gennady Timchenko, Boris Rotenberg dan Igor Rotenberg.

Aset tiga individual ini di Inggris akan dibekukan dan mereka dilarang masuk ke Inggris.

Warga negara (dan perusahaan) Inggris pun dilarang untuk berhubungan dan melakukan aktivitas bisnis dengan mereka.

Uni Eropa memberikan sanksi awal dengan pembekuan aset dan larangan perjalanan bagi 35 anggota Duma Rusia yang memberikan voting dukungan pengakuan untuk Donetsk dan Luhansk, 23 individual Rusia serta tiga bank Rusia.

Jerman melakukan penangguhan proses sertifikasi pipa gas Nord Stream 2 yang dirancang membawa gas alam dari Rusia langsung ke Eropa.

Kanada melarang warga Kanada melakukan semua transaksi keuangan dengan Luhansk dan Donetsk termasuk juga dalam pemberian utang negara Rusia.

Sementara Jepang dan Australia memberikan sanksi kepada Rusia berupa larangan penerbitan obligasi Rusia di Jepang, membekukan aset individual-individual Rusia tertentu, dan membatasi perjalanan mereka ke Jepang.

Australia juga menargetkan anggota Dewan Keamanan Rusia dengan pemberian sanksi karena dianggap memiliki perilaku yang buruk.

Semua yang dilakukan oleh negara-negara di atas ditujukan untuk memaksa Rusia menghentikan invasinya ke Ukraina dan mengedepankan diplomasi damai di meja perundingan.

Dampak perekonomian global

Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai hari ini, tentu akan memberikan dampak berantai (multiplier effect) terhadap perekonomian global.

Dunia masih belum pulih dari pandemi Covid-19 yang memberikan pukulan telak pada perekonomian hampir seluruh negara di dunia.

Saat ini pun, aktivitas ekonomi global belum pulih akibat munculnya varian baru dari Covid-19.

Pembatasan mobilitas dan perjalanan global, produksi dan distribusi vaksin Covis-19 yang belum memberikan kesempatan setara untuk seluruh manusia, dan meningkatnya jumlah orang miskin membuat perekonomian global masih jauh dari pulih.

Sejak Presiden Putin mengeluarkan instruksi melakukan operasi militer (yang dianggap invasi oleh banyak negara), muncul ketidakpastian ekonomi di berbagai sektor.

Pertama, ancaman terhadap ketersediaan minyak dan gas bagi negara-negara Eropa. Rusia menguasai 40 persen pasokan gas alam dan 25 persen pasokan minyak di Eropa.

Hal paling dekat yang akan terjadi adalah berkurangnya pasokan minyak dan gas untuk konsumen Eropa yang masih menghadapi musim dingin dalam setidaknya satu bulan kedepan.

Kekurangan pasokan minyak dan gas akan berakibat pada naiknya harga minyak dan gas. Padahal dalam situasi normal beberapa waktu yang lalu, harga minyak dan gas sudah melonjak naik.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com