Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Sudah Ada 500.000 Kematian akibat Covid-19 Setelah Varian Omicron Ditemukan

Kompas.com - 09/02/2022, 06:42 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

Sementara, jumlah kasus baru mingguan Covid-19 turun 17 persen menjadi hampir 19,3 juta.

Wilayah Eropa WHO menyumbang 58 persen dari kasus baru yang dikonfirmasi minggu lalu, dan 35 persen kematian baru.

Baca juga: WHO: Masih Terlalu Dini Nyatakan Kemenangan atas Covid-19

Sedangkan, wilayah Amerika membuat 23 persen kasus baru dan 44 persen kematian baru.

"Pandemi saat ini ditandai dengan penyebaran global yang cepat dari varian Omicron," kata laporan itu.

WHO menyatakan varian Omicron sekarang terdeteksi "di hampir semua negara".

Menurut WHO, varian Omicron menyumbang 96,7 persen dari sampel yang dikumpulkan dalam 30 hari terakhir yang telah diurutkan dan diunggah ke inisiatif sains global GISAID.

Sementara, varian Delta sekarang hanya menghasilkan 3,3 persen.

Laporan itu mengatakan data yang terbatas tersedia untuk kemanjuran vaksin terhadap Omicron.

"Namun, perkiraan yang tersedia menunjukkan pengurangan perlindungan vaksin seri utama Covid-19 terhadap varian Omicron untuk semua hasil (penyakit parah, penyakit simtomatik, dan infeksi) daripada yang telah diamati sebelumnya untuk varian lain yang menjadi perhatian," jelas laporan WHO.

Baca juga: Media Asing Soroti Lonjakan Kasus Covid-19 Indonesia, Pertanyakan Efektivitas Vaksin Sinovac

Tetapi, WHO menambahkan bahwa pemberian vaksin booster Covid-19 "secara substansial" bisa meningkatkan kemanjuran.

Menurut laporan itu, Covid-19 telah menewaskan lebih dari 5,7 juta orang sejak muncul di China pada Desember 2019, sementara lebih dari 392 juta kasus telah dicatat.

Hampir 10,25 miliar dosis vaksin Covid-19 telah diberikan secara global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com