Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Buru Pemimpin ISIS-K, Imbalan Rp 143 Miliar bagi yang Punya Info

Kompas.com - 08/02/2022, 09:04 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat pada Senin (7/2/2022) menawarkan imbalan 10 juta dollar AS (Rp 143 miliar) untuk informasi yang mengarah ke identifikasi atau lokasi pemimpin ISIS-K.

ISIS-K adalah cabang regional kelompok ISIS di Khorasan yang beroperasi di Afghanistan, berasal dari Irak dan Suriah.

Imbalan yang ditawarkan oleh Kementerian Luar Negeri AS juga untuk setiap informasi yang akan membantu menangkap atau menghukum pelaku serangan di bandara Kabul pada 26 Agustus, yang diklaim oleh ISIS-K.

Baca juga: Pemimpin ISIS Tewas Saat Diserang AS, Harga Kepalanya Rp 143 Miliar dan Berjuluk Destroyer

Serangan itu, yang menewaskan lebih dari 100 orang termasuk 13 tentara Amerika, diluncurkan ketika Amerika Serikat mengatur penarikan pasukannya dari Afghanistan dan evakuasi warga Afghanistan yang dianggap terancam oleh pengambilalihan Taliban.

Menurut Washington, Sanaullah Ghafari--juga dikenal sebagai Shahab Al-Muhajir--diangkat sebagai kepala ISIS-K pada Juni 2020 oleh kelompok ISIS.

"Ghafari bertanggung jawab untuk menyetujui semua operasi ISIS-K di seluruh Afghanistan dan mengatur pendanaan untuk melakukan operasi," kata Kementerian Luar Negeri AS dikutip dari AFP.

Ghafari sudah masuk daftar hitam pada November 2021 sebagai teroris asing.

Hanya sedikit yang diketahui tentang Ghafari, termasuk nom de guerre (dugaan nama)-nya yang menunjukkan dia berasal dari wilayah Arab.

Dia dikabarkan pernah menjadi komandan Al-Qaeda atau mantan anggota jaringan Haqqani, salah satu faksi paling kuat dan ditakuti di Taliban.

ISIS-K bertanggung jawab atas beberapa serangan paling mematikan di kawasan itu dalam beberapa tahun terakhir, membantai warga sipil di Afghanistan dan Pakistan, di masjid, tempat suci, lapangan umum, dan rumah sakit.

ISIS-K sempat dipukul keras oleh Taliban dan pasukan pimpinan AS. Mereka lalu kehilangan pengaruh, tetapi serangannya meningkat sejak Taliban yang merupakan rival mereka mengambil alih Afghanistan pada Agustus 2021.

Baca juga: Kenapa ISIS-K Bermusuhan dengan Taliban? Ini Sebabnya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com