Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS: Pasukan Rusia Sudah 70 Persen Siap Invasi ke Ukraina

Kompas.com - 06/02/2022, 07:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Sebanyak dua pejabat Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (5/2/2022) mengatakan, Rusia sudah menempatkan sekitar 70 persen dari kekuatan tempur yang dibutuhkan untuk invasi skala penuh ke Ukraina.

Rusia juga disebut mengirim lebih banyak batalyon taktis ke perbatasan dengan negara tetangganya itu.

Dalam dua minggu terakhir, jumlah batalyon taktis di wilayah perbatasan meningkat menjadi 83 dari 60 pada Jumat (4/2/2022), dan 14 lainnya sedang dalam perjalanan, kata para pejabat kepada Reuters dengan syarat anonim karena sensitivitas informasi.

Baca juga: Kenapa Rusia dan Ukraina Perang, Termasuk Berebut Crimea?

Mengenai waktu invasi, suhu darat diperkirakan akan mencapai titik beku sekitar 15 Februari, kata para pejabat, yang memungkinkan transit mekanis off-road oleh unit militer Rusia. Kondisi seperti itu akan berlanjut hingga akhir Maret.

Garis waktu itu dan meningkatnya jumlah serta kemampuan pasukan Rusia yang dekat dengan Ukraina dapat menunjukkan bahwa jendela diplomasi ditutup.

Namun, para pejabat AS tersebut tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim mereka tentang pasukan Rusia.

Ketika Rusia mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan, Moskwa berkata tidak merencanakan invasi tetapi dapat mengambil tindakan militer jika tuntutan keamanannya tidak dipenuhi.

Itu termasuk janji bahwa NATO tidak akan pernah memasukkan Ukraina sebagai anggota, permintaan yang Washington dan NATO katakan tidak dapat diterima.

AS yakin Rusia dapat memilih opsi lain selain invasi skala penuh, termasuk serangan terbatas, dan tidak yakin Presiden Vladimir Putin sudah membuat keputusan akhir, kata para pejabat tadi.

Akan tetapi mereka mengatakan, Putin menempatkan kekuatan yang dapat mengeksekusi semua skenario.

Baca juga: Apakah Rusia Akan Perang dengan Ukraina, Bagaimana jika Terjadi Invasi?

Jika Rusia menyerang ibu kota Ukraina, Kiev, itu bisa jatuh dalam beberapa hari, kata para pejabat AS.

Invasi skala penuh akan menyebabkan korban besar, ujar salah satu pejabat.

Ukraina dapat menderita 5.000-25.000 korban pasukan, sementara korban tentara Rusia dapat antara 3.000-10.000, lalu korban sipil dapat berkisar antara 25.000-50.000, menurut perkiraan AS.

Perang Rusia-Ukraina juga akan mengakibatkan jutaan pengungsi dan pengungsi internal di Eropa yang kehilangan tempat tinggi, menurut AS.

Baca juga: Sejarah Perang Rusia-Ukraina, sejak Era Kievan Rus hingga Aneksasi Crimea

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com