Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara AS Temukan Rumah Pemimpin ISIS dan Strategi Serangan Pasukan Khusus

Kompas.com - 05/02/2022, 10:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Ia memberikan lampu hijau penyerbuan oleh pasukan khusus pada Selasa (1/2/2022) dan memantaunya secara langsung dari ruang situasi Gedung Putih. Beberapa helikopter tiba di Atmeh sekitar tengah malam waktu setempat (05.00 WIB) pada Kamis (3/2/2022).

Sumber-sumber lokal mengatakan pasukan khusus AS mendapatkan perlawanan sengit di lapangan, dan mereka ditembaki dengan senjata anti-pesawat yang dipasang di atas kendaraan. Suara baku tembak terdengar selama dua jam, sebelum helikopter pergi.

Juru bicara Pentagon, John Kirby, mengatakan pasukan AS berhasil mengevakuasi 10 orang dari rumah itu, termasuk delapan anak.

Mereka yang tewas dalam serangan termasuk salah satu deputi Qurashi dan istrinya--keduanya sempat menembaki pasukan AS.

Selain itu, Kirby mengatakan bahwa pasukan AS berhadapan dengan sekelompok orang yang mendekati area itu selama misi berlangsung dan "dianggap sebagai musuh", yang berujung pada tewasnya dua orang dari mereka.

"(Tindakan) itu mengakibatkan berakhirnya aktivitas permusuhan," katanya, seraya menambahkan bahwa "tampaknya seakan-akan seorang anak juga tewas" di dekat lokasi pertempuran.

Namun, Kirby menambahkan bahwa AS tidak "punya pengetahuan yang utuh tentang setiap orang yang tewas".

Ketika diserbu, Qurashi meledakkan sebuah alat peledak di lantai tiga rumah, yang menewaskan dirinya sendiri beserta istri dan dua anaknya. Presiden Biden menjabarkan itu sebagai "tindakan pengecut terakhirnya".

Qurashi kemudian diidentifikasi "melalui sidik jari dan analisis DNA", kata Kirby.

Baca juga: Komentari Pemimpin ISIS Tewas Ledakkan Diri, Biden: Pengecut yang Putus Asa

Taktik meledakkan diri juga digunakan oleh Abu Bakr Al-Baghdadi ketika mengadang pasukan AS pada 2019.

Al-Baghdadi membunuh dirinya sendiri dan tiga anak dengan meledakkan rompi peledak ketika tempat persembunyiannya, yang berjarak hanya 16 km dari Atmeh, diserbu pasukan khusus AS.

Tim penyelamat White Helmets, juga dikenal sebagai Pertahanan Sipil Suriah, mengatakan mereka menemukan mayat enam anak dan empat perempuan di rumah yang menjadi sasaran dalam serangan tersebut.

Semua orang Amerika yang terlibat dalam operasi itu kembali dengan selamat, kata Biden.

"Hajji Abdullah mengawasi penyebaran kelompok teroris yang berafiliasi dengan ISIS di seluruh dunia setelah menghancurkan desa-desa dan membunuh orang-orang yang tidak bersalah," kata Biden, menyebutnya sebagai "kekuatan pendorong di balik genosida orang-orang Yazidi di Irak utara pada tahun 2014".

"Kita semua ingat kisah-kisah memilukan tentang pembantaian massal yang memusnahkan seluruh desa, ribuan perempuan dan gadis muda yang dijual sebagai budak, pemerkosaan digunakan sebagai senjata perang," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com