Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Dapat Dukungan China soal Ketegangan Ukraina

Kompas.com - 05/02/2022, 07:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia mendapat dukungan dari China dalam pertikaannya dengan Barat atas Ukraina pada Jumat (4/2/2022).

Beijing sepakat dengan Moskwa bahwa aliansi militer NATO yang dipimpin Amerika Serikat (AS) tidak boleh menerima anggota baru.

Dukungan tersebut dikeluarkan Beijing setelah Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping bertemu. Putin bahkan memuji hubungan bermartabat kedua negara.

Baca juga: Kenapa Ukraina Miskin dan Bagaimana jika Perang Lawan Rusia

Dukungan China atas Rusia tertuang melalui dokumen strategis jangka panjang sebagaimana dilansir AFP.

Dalam dokumen tersebut, Moskwa dan Beijing mengecam apa yang mereka katakan sebagai peran destabilisasi Washington dalam keamanan global.

“Para pihak menentang ekspansi lebih lanjut NATO dan menyerukannya untuk meninggalkan pendekatan ideologis era Perang Dingin,” bunyi dokumen itu.

Dokumen tersebut juga mendesak penghormatan terhadap kedaulatan, keamanan, dan kepentingan negara lain.

Baca juga: AS: Rusia Rancang Plot Serangan dari Ukraina sebagai Alasan Memulai Perang

Dokumen itu juga menggemakan tuntutan dari Rusia yang berulangkali disuarakan Moskwa dalam berbagai putaran pembicaraan dengan Barat.

Dokumen yang dirilis oleh Beijing dan Moskwa pada Jumat tersebut juga mengkritik dampak negatif Washington terhadap perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik.

Rusia dan China menambahkan, mereka "sangat prihatin" dengan aliansi pertahanan terbaru antara AS, Australia, Inggris, dan AS yang bernama AUKUS.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg membalas klaim Rusia dan China tersebut.

Baca juga: Intelijen AS: Rusia Dapat Merekayasa Video Propaganda, Dalih Serang Ukraina

“Pada dasarnya, ini bukan tentang ekspansi NATO. Ini tentang menghormati hak setiap negara berdaulat untuk memilih jalan mereka sendiri,” kata Stoltenberg kepada Morning Joe dari MSNBC.

Barat menuduh Rusia mengumpulkan sekitar 100.000 tentara di perbatasan Ukraina dalam persiapan untuk invasi.

Barat lantas berjanji untuk menjatuhkan sanksi yang menghancurkan pada Moskwa jika benar-benar menyerang Ukraina.

Kanselir Jerman Olaf Scholz adalah pemimpin Eropa terbaru yang mengumumkan kunjungan ke kawasan yang tengah memanas itu.

Dia akan pergi ke Ukraina pada 14 Februari dan Rusia pada keesokan harinya.

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Makin Panas, Pasukan AS Mulai Diberangkatkan ke Eropa Timur


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com