Badan Koordinasi Pemogokan Hukum, yang menampung lebih dari 260 organisasi penentang kudeta di Myanmar, juga mengecam kunjungan Hun Sen dan menuduhnya mendukung penguasa militer Myanmar.
Hun Sen adalah salah satu pemimpin terlama dunia. Negara-negara Barat serta kelompok hak asasi manusia telah lama mengutuknya atas tindakan keras terhadap lawan, kelompok hak-hak sipil, dan media di Kamboja.
Baca juga: 30 Orang Lebih Tewas Ditembak Lalu Dibakar oleh Militer Myanmar pada Hari Natal
Wakil Regional Amnesti Internasional untuk Penelitian Emerlyne Gil berujar, Hun Sen harus membatalkan kunjungannya dan mengarahkan ASEAN ke tindakan tegas guna mengatasi situasi hak asasi yang mengerikan di negara itu.
Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Kamboja menuturkan, Hun Sen akan bertemu pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing.
Radio Free Asia (RFA) yang didanai AS mengutip juru bicara junta yang mengatakan bahwa Hun Sen tidak akan bertemu Suu Kyi.
Suu Kyi tengah diadili dan menghadapi puluhan kasus yang mengakibatkan hukuman gabungan maksimal hingga lebih dari 100 tahun di penjara.
Baca juga: Tambang Batu Giok Myanmar Longsor, 80 Orang Dikhawatirkan Tersapu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.