WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat dan Korea Selatan “secara efektif” telah mencapai kesepakatan mengenai rancangan deklarasi yang secara resmi akan mengakhiri Perang Korea.
Ini kata diplomat tinggi Korea Selatan Rabu (29/12/2021).
Dilansir The Hill, gencatan senjata ditandatangani pada Juli 1953 untuk mengakhiri perang yang dimulai pada 1950, ketika pasukan Korea Utara menyerbu Korea Selatan.
Sementara itu, perjanjian damai resmi yang mengakhiri perang tidak pernah ditandatangani.
Baca juga: Korea Selatan dan AS Sepakati Rancangan Naskah untuk Mengakhiri Perang Korea
Di sisi lain, Korea Utara tidak menanggapi pembicaraan tentang penghentian perang secara resmi.
Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong mengatakan bahwa negaranya dan AS “sudah berbagi pemahaman” tentang pentingnya mengakhiri perang, menurut Kantor Berita Korea Selatan Yonhap.
“Mengenai deklarasi akhir perang, Korea Selatan dan AS telah berbagi pemahaman tentang pentingnya hal itu, dan kedua belah pihak secara efektif mencapai kesepakatan mengenai rancangan teksnya,” kata Chung.
Baca juga: Perang Korea 1950: Bagaimana Akhirnya dan Kenapa Korsel-Korut Tidak Bersatu
Pada bulan September 2021, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Thae Song mengatakan Pyongyang tidak akan menyetujui deklarasi resmi kecuali AS menghentikan “kebijakan bermusuhan” terhadap negara tersebut.
“Penarikan AS dari standar ganda dan kebijakan bermusuhan adalah prioritas utama dalam menstabilkan situasi semenanjung Korea dan memastikan perdamaian di atasnya,” katanya saat itu.
Ditanya tentang komentar Chung, juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa AS tetap berkomitmen untuk mencapai perdamaian abadi di Semenanjung Korea melalui dialog dan diplomasi dengan Republik Rakyat Demokratik Korea.
Baca juga: Kim Yo Jong: Korut Terbuka untuk Akhiri Perang Korea dengan Korsel
“Untuk tujuan ini, kami akan terus mencari keterlibatan dengan Korut sebagai bagian dari pendekatan praktis yang terkalibrasi untuk membuat kemajuan nyata," ujarnya.
"Kami akan meningkatkan keamanan Amerika Serikat, sekutu kami, dan pasukan kami yang dikerahkan,” tambah juru bicara itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.