Setelah kehilangan wilayah dan kekacauan akibat Perang Mawar, raja Inggris ini semakin tersudut.
Semakin luas anggapan tentang dirinya yang tidak pernah kuat memimpin, Raja Henry VI menjadi gila pada 1453.
Dalam kondisi lemah itu ia sempat tidak sadarkan diri selama lebih dari setahun. Setelah pemulihan sesaat, kondisinya memburuk pada 1456.
Saat itu, tubuhnya sudah semakin lesu dan hanya banyak melakukan devosi keagamaan di sela rutinitasnya.
Henry VI digulingkan oleh pasukan Yorkist pada 1461, diasingkan di Skotlandia. Segera dikembalikan ke takhta Kerajaan Inggris pada 1470, tetapi kemudian dipenjarakan dan dibunuh pada tahun berikutnya.
Kaisar Zhengde adalah salah satu penguasa paling terkenal dari Dinasti Ming, karena kegilaannya.
Dia suka memimpin ekspedisi militer yang berubah-ubah dan suka memberi perintah kepada kembaran imajiner yang dia sebut Jenderal Zhu Shou.
Selama 5 tahun pertama masa pemerintahannya, dia dengan tidak bijaksana menempatkan seorang kasim senior, Liu Jin, untuk memimpin sebagian besar urusan negara.
Ketika negaranya jatuh 5 tahun kemudian, Zhengde memerintahkan Liu dieksekusi dengan proses pemotongan lambat selama 3 hari. Liu menyerah pada hari kedua.
Dalam novel era Ming, seperti “The Zhengde Emperor Roams through Jiangnan”, disebutkan bahwa Zhengde sebagai orang gila karena bodoh dan mudah ditipu.
Pada satu hari, ia menikmati semangkuk bubur nasi yang dia yakini dibuat dari mutiara yang dimasak.
Baca juga: Raja Tut: Pemimpin Mesir Kuno yang Berusia Pendek dan Makam Kutukannya
Tsar Ivan IV dikenal gila karena kegemarannya melakukan penyiksaan dan eksekusi sadis. Ia memiliki julukan "Grozny" yang artinya "teror hebat".
Muak dengan aturan, Ivan berusaha untuk mengundurkan diri pada 1564, tetapi diyakinkan untuk kembali setahun kemudian.