Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Pembunuhan Taiwan Kabur ke China, Terjebak di Hotel karena Karantina Covid-19

Kompas.com - 28/11/2021, 12:22 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang tersangka pembunuhan yang melarikan diri ke China dari Taiwan kini terjebak di karantina hotel karena protokol Covid-19, membuat dirinya mudah ditangkap oleh pihak berwenang.

Tersangka, bermarga Huang, diduga menembak mati seorang pria berusia 45 tahun pada Senin (22/11/2021) pagi di New Taipei City, menurut Central News Agency (CNA) Taiwan.

Baca juga: Abaikan Peringatan China, Anggota Parlemen AS Mendadak Kunjungi Taiwan

Huang, yang berusia 30-an, dikatakan telah melarikan diri dari tempat kejadian dengan mobil berwarna silver, yang ditinggalkan di tempat parkir sebuah pusat perbelanjaan, menurut CNA.

Setelah berganti pakaian dua kali dan menggunakan moda transportasi yang berbeda untuk mencapai Bandara Internasional Taoyuan untuk menutupi jejaknya, dia naik pesawat ke daratan China, menurut laporan itu melansir Insider.

Namun pelariannya digagalkan.

Menurut China Highlights, siapa pun yang memasuki China harus menjalani karantina wajib selama 14 hari di hotel yang ditetapkan pemerintah. Penumpang dibawa langsung dari penerbangan mereka ke akomodasi.

CNA melaporkan Huang sekarang diyakini berada di karantina di sebuah hotel di kota pesisir Xiamen,

Baca juga: Daftar Negara yang Mengakui Taiwan

Kisah upaya ceroboh pelarian tersangka pembunuhan untuk menghindari keadilan telah menjadi viral di China dengan dua tagar terkait di Weibo, Twitter versi China, menarik 300 juta tampilan.

"(Dia) dapat lolos dari penangkapan oleh polisi Taiwan, tetapi dia tidak dapat melarikan diri dari tindakan pencegahan dan pengendalian epidemi di daratan," kata komentar teratas di Weibo.

Kepada CNN pada Kamis (25/11/2021), Biro Investigasi Kriminal Taiwan mengatakan telah meminta bantuan dari rekan-rekan China mereka untuk mengembalikan Huang ke pulau itu.

Kementerian Keamanan Publik China telah menerima permintaan ekstradisi dari Biro Investigasi Kriminal Taiwan, meskipun tidak jelas apakah belum ada kemajuan.

Focus Taiwan pada Selasa (23/11/2021) mewartakan, polisi Xindian menemukan sebuah pistol berpeluru dari parit di luar Bandara Internasional Taoyuan, kemungkinan digunakan oleh Huang dalam penembakan itu.

Namun, motif di balik kejahatan itu masih belum diketahui dan masih diselidiki.

Baca juga: Akar Konflik China-Taiwan

Dalam konferensi pers Rabu (23/11/2021), Zhu Fenglian, juru bicara Kantor Urusan Taiwan China, mengakui kabar penembakan itu, tanpa memberikan rincian apapun.

"Saat ini kami sedang memverifikasi detail situasinya," katanya melansir CNN.

Di Weibo, beberapa pengguna melihat kasus ini sebagai peluang untuk memajukan klaim kedaulatan Beijing atas Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.

"Saya berharap persidangan akan diadakan di daratan dan pemerintah pusat akan menegakkan keadilan bagi rekan-rekan Taiwan, sehingga kami benar-benar dapat memberi manfaat bagi Taiwan dan menghangatkan hati orang-orang," kata salah satu komentar populer.

Di masa lalu, Taiwan dan China telah mengekstradisi tersangka dan menghukum penjahat di Selat Taiwan.

Tetapi dengan hubungan antara Taipei dan Beijing pada titik terendah dalam beberapa dekade, masih belum jelas bagaimana Beijing akan bereaksi terhadap permintaan Taiwan kali ini.

Baca juga: Kerusuhan di Kepulauan Solomon, Dipicu Pengalihan Hubungan Diplomatik dari Taiwan ke China

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com