Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enggan Vaksin, Seorang Pria Ikut "Pesta Covid-19" Berharap Bisa Dapat Kekebalan, Akhirnya Begini…

Kompas.com - 27/11/2021, 15:43 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

WINA, KOMPAS.com - Seorang pria Austria yang pergi ke "pesta Covid-19" di Italia, berharap bisa membangun kekebalan terhadap Covid-19, meninggal karena virus tersebut.

Pria berusia 55 tahun itu meninggal di Austria pekan lalu setelah tertular virus Covid-19.

Baca juga: Covid-19 Varian Omicron, Daftar 12 Negara yang Tutup Kedatangan dari Afrika

Pesta serupa sekarang lazim diadakan di kota Bolzano Italia, dan di tempat lain di seluruh provinsi South Tyrol, menurut laporan Rai Alto Adige, mengutip Patrick Franzoni, wakil koordinator unit Covid-19 di kota tersebut.

Franzoni mengatakan dia dan rekan-rekannya menyadari bahwa beberapa anak muda sengaja mencoba untuk terinfeksi Covid-19.

Dengan begitu, mereka berharap bisa mendapat "kartu hijau" (sejenis bukti vaksinasi), tanpa harus menerima vaksin Covid-19.

"Kartu hijau" pertama kali diperkenalkan di Italia pada Agustus, dan diwajibkan untuk tempat kerja bulan lalu.

Sertifikat tersebut diperoleh dengan divaksinasi penuh terhadap Covid-19, atau pulih secara alami dari virus dalam enam bulan terakhir. Sertifikat itu juga diperlukan di bagian lain Eropa.

"Kami telah menerima lebih dari satu pasien yang mengaku telah terinfeksi dengan sengaja," katanya, menurut outlet berita.

"(Mereka melakukan ini) untuk mengembangkan antibodi, dan untuk mendapatkan izin hijau tanpa vaksinasi. Ada konsekuensi jangka panjang dan bahkan orang muda bisa berakhir di rumah sakit."

Baca juga: Varian Omicron Menyebar ke Eropa dari Pelancong yang Tidak Pernah ke Selatan Afrika

Mulai 6 Desember, Italia akan memerlukan izin kesehatan untuk akses ke bioskop, teater, pusat kebugaran, klub malam, lift ski dan stadion, serta bersantap di dalam ruangan di restoran dan bar.

"Kami melihat situasi (Covid-19) di negara-negara yang berbatasan sangat serius dan kami juga melihat bahwa situasi di Italia secara bertahap tetapi terus-menerus semakin buruk," kata Perdana Menteri Italia Mario Draghi, mengumumkan tindakan tersebut kepada wartawan pada Rabu (24/11/2021).

Menjelaskan konsep “pesta Covid-19”, Franzoni mengatakan setidaknya satu peserta terinfeksi Covid-19 dan pengunjung pesta lainnya sengaja mencoba tertular penyakit dari individu tersebut.

Mereka melakukannya "tidak menyadari bahwa virus itu juga berbahaya pada anak-anak dan remaja," kata Franzoni melansir Newsweek pada Jumat (26/11/2021).

Kantor Kejaksaan di Bolzano Italia dilaporkan telah membuka penyelidikan atas peristiwa infeksi massal yang disengaja tersebut, menurut Independent.

Kegiatan ilegal ini terjadi ketika banyak negara Eropa dengan cepat menerapkan kembali pembatasan Covid-19 pada warganya, di tengah lonjakan tajam dalam infeksi.

Baca juga: Omicron, Varian Baru Covid-19 dari Afrika Selatan, Ini Penjelasannya...

WHO mengatakan awal bulan ini bahwa Uni Eropa (UE) sekali lagi telah menjadi pusat pandemi, mengingat kasus virus corona baru-baru ini di kawasan itu menyumbang hampir tiga perlima dari infeksi global.

UE pada Jumat (26/11/2021) juga menyetujui untuk menghentikan perjalanan udara dari daerah di mana varian Covid baru, B.1.1.529 atau Varian Omicron, telah terdeteksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com