Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Penumpang Selamat dalam Kebakaran Bus di Bulgaria yang Tewaskan 46 Orang

Kompas.com - 24/11/2021, 07:27 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

Perjalanan bus tampaknya sebagai bagian dari konvoi 4 bus dan berhenti di sebuah pompa bensin dekat Sofia sekitar satu jam sebelum kecelakaan.

Bus lainnya, yang beberapa menit di depan bus yang terbakar, kembali ke Makedonia Utara dengan selamat.

Baca juga: 4 Bayi Baru Lahir Tewas dalam Kebakaran di Bangsal Neonatal Rumah Sakit India

Kehilangan anggota keluarga

Seorang pria mengatakan kepada surat kabar Sloboden Pecat bahwa 10 kerabatnya tewas dalam tragedi kebakaran bus tersebut.

"Saya kehilangan seluruh keluarga saya dalam kebakaran itu," kata pria tersebut seperti dikutip.

Lima siswa di sebuah sekolah dasar di Skopje dan pasangan muda yang akan menikah juga termasuk di antara penumpang yang tewas, kata media Makedonia.

Laporan Makedonia mengatakan, Gazmend Ukali (27 tahun) dan Albina Beluli (23 tahun) dari kota barat laut Tetovo, telah pergi ke Istanbul untuk merayakan ulang tahun Ukali.

Menteri luar negeri Albania mengindikasikan bahwa sebagian besar, penumpang bus yang terbakar adalah etnis Albania dari Makedonia Utara.

Adnan Yasharovski mengatakan putrinya yang berusia 16 tahun, Zuleikha, meneleponnya untuk mengatakan bahwa dia selamat dari tragedi kebakaran bus itu.

Yasharovski mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa dia pergi ke Sofia untuk menjenguk putrinya di rumah sakit.

Baca juga: Lagi, Terjadi Kebakaran Rumah Sakit di India, 11 Pasien Meninggal

"Dia menangis. Tangannya terbakar, tapi tidak apa-apa," katanya, di luar rumah sakit.

"Dia tidak banyak bicara, dia hanya menangis dan dia kaget," terang sang ayah.

Bus yang terbakar di Bulgaria itu milik Besa Trans, perusahaan travel yang menyelenggarakan perjalanan di Eropa.

Beberapa jam setelah tragedi kebakaran bus, kerabat orang-orang yang bepergian ke Turki dengan Besa Trans pekan lalu berkumpul di luar kantor perusahaan di Skopje, dengan cemas mencari informasi.

Perdana Menteri sementara Bulgaria Stefan Yanev menggambarkan insiden kebakaran bus itu sebagai "tragedi besar".

"Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kejadian tragis ini dan kita bisa mencegah kejadian serupa di masa depan," kata Stefan Yanev kepada wartawan saat mengunjungi lokasi kecelakaan.

Kepala layanan investigasi Bulgaria Borislav Sarafov mengatakan "kesalahan manusia oleh pengemudi atau kerusakan teknis adalah dua versi awal dari kecelakaan itu".

Sarafov mengatakan kepada wartawan bahwa tampaknya dua orang pengemudi bus tewas dalam kebakaran itu, sehingga tidak ada yang bisa membuka pintu.

Baca juga: 46 Tewas akibat Kebakaran Hebat di Bangunan Tua Taiwan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com