Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pfizer Setuju Buat Pil Covid Versi Generik, Akan Beredar di 95 Negara

Kompas.com - 17/11/2021, 06:52 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Raksasa farmasi Pfizer menandatangani kesepakatan yang memungkinkan produksi dan pasokan obat eksperimental anti-virus Covid Pfizer di lusinan negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Perjanjian antara perusahaan AS dan kelompok kesehatan masyarakat internasional yang didukung PBB Medical Patent Pool (MPP) akan memungkinkan produsen untuk memproduksi dan memasok versi generik obat di 95 negara tanpa ancaman pelanggaran paten.

Baca juga: Pil Covid-19 Pfizer Diklaim Efektif 89 Persen, Harganya Mendekati Pil Molnupiravir Merck

Sebagian besar negara yang termasuk dalam kesepakatan itu berada di Afrika dan Asia, mencakup sekitar 53 persen populasi dunia.

“Pfizer tetap berkomitmen untuk menghadirkan terobosan ilmiah untuk membantu mengakhiri pandemi ini bagi semua orang,” Albert Bourla, kepala eksekutif Pfizer, mengatakan pada Selasa (16/11/2021) melansir Al Jazeera.

“Kami percaya perawatan antivirus oral dapat memainkan peran penting dalam mengurangi keparahan infeksi Covid-19, mengurangi beban pada sistem perawatan kesehatan dan menyelamatkan nyawa,” tambahnya.

Pada hari yang sama Pfizer meminta regulator di Amerika Serikat (AS) untuk memberikan otorisasi penggunaan darurat pilnya.

Perusahaan itu mengatakan uji coba tahap akhir menunjukkan pil itu mengurangi kemungkinan rawat inap atau kematian bagi orang dewasa yang berisiko penyakit parah hingga 89 persen.

Uji coba mengevaluasi data dari 1.219 kasus positif di seluruh Amerika Utara dan Selatan, Eropa, Afrika, dan Asia.

Baca juga: CEO Pfizer Prediksi Kapan Kehidupan Normal Akan Kembali

Obat tersebut terbukti paling efektif jika diminum pada tahap awal infeksi, dan diberikan dalam kombinasi dengan antivirus lainnya.

Bourla mengatakan kepada kantor berita Reuters pada awal November bahwa untuk negara-negara berpenghasilan rendah, Pfizer sedang mempertimbangkan beberapa opsi penetapan harga. Maksudnya agar "tidak ada penghalang bagi mereka untuk juga memiliki akses".

Badan amal medis Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, atau MSF) mengatakan "berkecil hati" dengan kesepakatan itu. Mereka mencatat bahwa sejumlah negara termasuk Brasil, Argentina, China, dan Thailand dikeluarkan dari perjanjian tersebut.

“Kami kecewa melihat lisensi sukarela yang membatasi sejumlah negara selama pandemi ini, sementara kasus terus meningkat di banyak negara di seluruh dunia,” kata Yuanqiong Hu, penasihat kebijakan hukum senior dengan Kampanye Akses MSF.

Menurutnya, jika Pfizer benar-benar ingin memenuhi janjinya untuk berkontribusi pada akses yang adil ke perlakuan baru ini, Pfizer harus dengan jelas menyatakan tidak akan menghalangi produksi dan persaingan generik terbuka, alih-alih menandatangani lisensi sukarela terbatas.

Baca juga: Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Pfizer Dapat Dosis Booster

Pfizer kata dia seharusnya juga “mencabut izin apa pun semacam monopoli kekayaan intelektual selama pandemi ini,” katanya.

Regina Osih, seorang dokter medis dan spesialis penyakit menular di Aurum Institute di Johannesburg, Afrika Selatan, mengatakan kesepakatan itu “sangat penting”.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com